Tahun 2024 dipercaya jadi momentum kebangkitan bagi industri pariwisata. Ada banyak pertanda mengapa hal itu bisa terwujud.
Memasuki tahun 2024 yang tinggal menghitung hari, peluang industri pariwisata untuk makin berkembang masih begitu besar. Ada banyak peluang untuk penguatan industri pariwisata mulai dari tour and travel, transportasi, akomodasi, hingga hiburan di berbagai destinasi wisata.
Berdasarkan riset tiket.com bersama Pusdatin Kemenparekraf RI, tren pariwisata diprediksi akan bergeser pada quality tourism, dimana durasi tinggal wisatawan di destinasi wisata cenderung lebih lama dan dapat mendorong perputaran ekonomi yang lebih tinggi.
"Resiliensi industri pariwisata yang terlihat pada tahun 2023, membuka kesempatan besar dalam menyambut tahun baru 2024. Kami optimis bahwa pelaku industri pariwisata kini sudah lebih siap dalam merespon ragam situasi yang dapat muncul," ucap Chief Executive Officer tiket.com, George Hendrata dalam keterangannya, Rabu (27/12/2023).
Selain quality tourism, pengembangan pariwisata di tahun 2024 juga diprediksi akan mengarah ke pengimplementasian prinsip-prinsip sustainable tourism, regenerative tourism, serta high-end tourism segmentation.
Mengutip Kemenparekraf RI, mobilitas penduduk yang tinggi menjelang pelaksanaan Pemilu hingga disebut 'wisata politik' menjadi tren yang menarik.
Pergerakan wisatawan domestik ini dapat mendorong okupansi hotel untuk meningkat, terutama karena Pemilu akan dilaksanakan saat low season. Baik tiket.com maupun Kemenparekraf pun optimistis industri pariwisata akan terus berkembang di tahun Pemilu.
"Tentu butuh upaya yang tepat untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Salah satunya dengan menghadirkan inovasi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dari berbagai segmen. Sebagai contoh, Gen Z yang sering dipicu oleh perasaan FOMO (fear of missing out), lebih menyukai perjalanan ke berbagai destinasi yang Instagramable. Sementara, millennial cenderung lebih menyukai wisata bersama keluarga," imbuh George.
Tidak dapat dipungkiri, selain serba online, potensi besar industri pariwisata dari pasar offline juga masih terlihat. Sebagai contoh travel fair yang diselenggarakan September 2023 secara offline menarik animo yang besar dari masyarakat.
Program ini dihadiri oleh lebih dari 4.500 pengunjung dengan porsi pembelian produk untuk perjalanan luar negeri yang lebih besar daripada via online. Segmen yang awalnya belum familiar dengan adopsi digital, kini dapat menyiapkan liburannya secara praktis.
"Segmen ini memiliki potensi besar dan akan kembali kami optimalkan di 2024," tambah George.
Tahun 2024 pun menjadi momentum dimana industri pariwisata Indonesia akan terus tumbuh. Menurut data Kemenparekraf, jumlah kunjungan wisatawan asing pada bulan Juli 2023 meningkat hingga 197% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini merupakan hasil akselerasi pemulihan yang datang dari para pelaku pariwisata, untuk mendukung lonjakan minat wisatawan pasca pandemi COVID-19.
"Melihat antusiasme dan minat wisata meningkat pesat sepanjang 2023, ditambah potensi pariwisata 2024 yang masih terbuka luas, kami di tiket.com terus mengoptimalkan berbagai upaya agar dapat memberikan solusi untuk kebutuhan wisata, termasuk memberikan berbagai solusi yang relevan dengan kebutuhan berbagai segmen wisatawan," tutup George.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom