Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan refleksi akhir tahun. Selain melihat ke belakang, Kemenparekraf juga melihat masa depan dengan optimis.
Kemenparekraf melakukan Jumpa Pers Akhir Tahun di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Jumat (22/12). Dalam kesempatan ini, Menteri Sandiaga Uno dan Wakil Menteri Angela Tanoesoedibjo memaparkan apa saja yang sudah terjadi sepanjang tahun.
Wamen Angela berkesempatan untuk membahas soal Peluang dan Tantangan Pariwisata di Tahun 2024. Ia dan Sandiaga sebelumnya sepakat bahwa tahun 2024 layak dipandang dengan optimisme walau disebut tahun politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya optimis soal tahun 2024, walaupun katanya tahun politik, tapi urusan healing orang Indonesia justru makin banyak libur," ucapnya.
Sandiaga bilang bahwa tahun 2024 akan banyak hari libur dan harpitnas. Ini akan membuat peningkatan pergerakan wisatawan. Angela menyambut dengan hal senada.
"Jadi kalau dari sektor Parekraf harus tetap optimis. Semakin banyak hal rumit, kita semakin banyak butuh healing.
Tahun 2024 nanti, Kemenparekraf sudah memetakan faktor pendorong pertumbuhan wisata dan tantangannya. Faktor-faktor ini telah dikaji oleh ahli terkait dan disajikan dalam bentuk presentase.
"Faktor pendorong pertumbuhan kita bisa lihat Destinasi yang berkualitas dan inovatif. Ini sangat penting dalam mengusung pariwisata hijau dan ini salah satu yang perlu diadoopsi," ucap Angela.
Destinasi yang Berkualitas dan Inovatif memiliki kesempatan tumbuh 46,15% di tahun 2024. Di posisi kedua ada Teknologi untuk Kemudahan Berwisata dengan presentase 43,59%.
"Teknologi juga aspek penting dari pertumbuhan wisata kita di tahun 2024," tambahnya.
Di posisi ketiga ada Peningkatan Pendapatan yang mana dirasa perlu oleh Angela. Menurutnya, kalau ada penungkatan pendapatan maka akan ada spending untuk sektor pariwisata, mengingat wisata bukanlah kebutuhan primer.
Selanjutnya adalah Infrastruktur dan Ruter Penerbangan Internasional dengan presentase 35,90%. Angela menjelaskan bahwa akses ini jadi penting karena berkaitan dengan transportasi.
"Kita sedang berkolaborasi dengan Kemenhub dan Kemen BUMN. Jadi kami bertiga menyusun strategi khusus agar tidak hanya konektivitas dari Indonesia ke luar negeri, tapi juga interconnectivity yang juga harus diperkuat," jelasnya.
Yang terakhir adalah Sinergitas Stakeholder dengan angka 33,33%. Ia menjelaskan bahwa peran stakeholder dan media sangat penting dalam pertumbuhan pariwisata.
Sementara itu, ada 4 hambatan yang akan jadu tantangan di tahun 2024, yaitu Kondisi Ekomoni Global 79,49%, Perubahan Tourist Behavior 38,46%, Ketidakstabilan geopolitik global 35% dan penurunan daya beli masyarakat 33,33%.
"Saya rasa dalam kepemimpinan Mas Sandiaga, kami optimis tahun 2024 tetap terjaga," pungkasnya.
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol