Aktivitas Merapi Meningkat, Bagaimana Jip Lava Tour di Sana?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Aktivitas Merapi Meningkat, Bagaimana Jip Lava Tour di Sana?

Ristu Hanafi - detikTravel
Selasa, 19 Feb 2019 14:20 WIB
Lava Tour Merapi (Ristu Hanafi/detikTravel)
Sleman - Akhir-akhir ini, aktivitas Gunung Merapi meningkat. Meski begitu, jip lava tour di sana masih berjalan normal dan selalu waspada.

Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) masih melayani wisatawan yang ingin berwisata lava tour Gunung Merapi. Operasional tetap berjalan normal meski aktivitas Merapi akhir-akhir ini meningkat.

"Belum terpengaruh, aktivitas masih normal, jumlah wisatawan juga normal," kata Ketua AJWLM Sisi Barat, Dardiri saat dihubungi wartawan, Selasa (19/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dardiri mengaku rute lava tour juga tidak mengalami perubahan karena berada di luar radius bahaya 3 kilometer dari puncak Merapi.

Aktivitas Merapi Meningkat, Bagaimana Jip Lava Tour di Sana?(Ristu Hanafi/detikTravel)
Meski demikian, pihak operator dan pemandu telah diingatkan agar meningkatkan kewaspadaan ketika mengantar wisatawan berkeliling lava tour.

"Seandainya ada guguran lava pijar, semua pemandu wisata sudah diberi arahan, langsung ditarik ke bawah menjauh dari Kali Gendol khususnya," jelasnya.

"Prinsip wisatawan dan pemandu jaraknya harus berdekatan. Seandainya terjadi sesuatu karena faktor alam kita tidak bisa memprediksi, kita sudah koordinasi dengan BPPTKG untuk mengupdate informasi, pemandu bawa alat komunikasi HT, dari pos induk nanti disampaikan informasi update seperti apa," lanjutnya.

Dardiri menambahkan, rute lava tour yang paling dekat dengan puncak Merapi berjarak lebih dari 5 kilometer. Yakni di kawasan Batu Alien dan Bunker Kaliadem.

"Di wilayah Kali Gendol dipakai rute itu di Batu Alien dan bunker sekitar 5 kilometer lebih dari puncak, radius bahaya 3 kilometer, jadi masih tergolong radius aman rute lava tour," terangnya.

BACA JUGA: Sensasi Offroad di Lava Tour Merapi

AJWLM Sisi Barat dan Sisi Timur total memiliki sekitar 900 armada. Dari jumlah tersebut, armada yang standby sekitar 700 unit. Kondisi seluruh armada telah memenuhi standar prosedur (SOP). Jika tidak laik jalan maka armada dilarang dioperasionalkan. (rdy/aff)

Hide Ads