Sangiran Punya 5 Museum yang Bisa Kamu Kunjungi dalam Sehari
Rabu, 28 Agu 2019 10:20 WIB

yunika purwaningrum

Jakarta - Belajar tentang geologi, arkeologi, biologi sekaligus berwisata dapat dilakukan di lima museum di Sangiran. Hanya butuh waktu satu hari untuk mengunjungi semuanyaPergi ke museum sepertinya tidak menarik bagi sebagian besar pelancong di Indonesia, karena memang wisata ini termasuk dalam kategori wisata minat khusus. Meskipun demikian, sebenarnya museum tidak hanya berisi koleksi barang kuno yang berdebu, terkesan angker dan membosankan. Tidak percaya? yuk kita ke Kawasan Situs Sanggiran.Kawasan Situs Sangiran berada di perbatasan wilayah Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar yang telah ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO Nomor C 593 pada Tahun 1996 dengan nama Sangiran The Early Man Site. Keunikan dari Situs ini adalah lebih dari 50% temuan fosil manusia purba ditemukan di Sangiran.Selain sebagai cagar budaya dunia, kawasan ini juga ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) melalui PP Nomor 50 Tahun 2011. Guna meningkatkan aspek edukasi dan wisata di Sangiran, pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan membangun 5 klaster museum di Situs yang memiliki luas kurang lebih 59,21 km2 ini.Lokasi kelima museum tersebut tidak terlalu jauh antara satu dengan lainnya, sehingga dapat kita kunjungi sekaligus dalam waktu satu hari. Meskipun seharian berada di museum, dijamin tidak akan merasa bosan, karena informasi yang diberikan berbeda dan masing-masing museum memiliki daya tarik tersendiri.Jalan antar klaster memang belum selebar jalan utama menuju Museum Klaster Krikilan, sehingga traveler disarankan untuk tidak menggunakan bis besar menuju museum selain Museum Klaster Krikilan. Yuk, kita lihat satu per satu museum tersebut.1. Museum Klaster KrikilanLokasinya berada di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. Museum ini merupakan yang terbesar dan koleksinya terlengkap diantara keempat museum lainnya. Salah satu icon dari museum ini adalah jembatan yang berbentuk rangka tulang binatang. Jangan lupa selfie di jembatan tersebut ya.2. Museum Klaster NgebungHanya berjarak kurang dari 1 Km dari Museum Krikilan, kita dapat menemukan museum Klaster Ngebung. Museum yang lokasinya masih berada di Kabupaten Sragen ini menyajikan informasi mengenai penggunaan fossil untuk pengobatan alternatif pada jaman dahulu, terutama di China.Penggambarannya dilengkapi dengan diorama yang menarik dan monitor layar sentuh. Bagi kaum difabel, Museum klaster Ngebung dapat dikatakan paling mudah untuk diakses dibanding museum lainnya, karena meskipun lokasinya naik turun, namun terdapat jalur khusus.3. Museum Klaster ManyarejoSpot yang paling menarik untuk dikunjungi di museum ini adalah display ekskavasi. Melalui display ini, pengunjung dapat melihat potongan lapisan tanah yang dibuat saat kegiatan ekskavasi.4. Museum Klaster BukuranMuseum bukuran memiliki display paling modern dan tidak hanya bercerita tentang Sangiran. Teori evolusi, proses kepunahan, proses munculnya spesies baru, keberagaman hayati, proses adaptasi dan lainnya dapat kita pelajari secara lebih menarik dan mudah dicerna. Kesan angker yang biasa muncul ketika mengunjungi museum tidak berlaku untuk museum ini.5. Museum Klaster DayuJika keempat museum lain berada di wilayah Kabupaten Sragen, hanya Museum Klaster Dayu saja yang berada di wilayah Kabupaten Karanganyar. Meskipun berada di wilayah beda kabupaten, namun jaraknya hanya sekitar 2 km dari Museum Klaster Krikilan melalui jembatan baru penghubung Klaster Krikilan-Dayu.Travelers yang ingin lebih memahami mengenai ilmu geologi sangat pas jika mengunjungi museum ini, karena museum ini seperti museum lapangan yang menunjukkan lapisan tanah dari masa 1,2 juta tahun silam. Pintu masuk pengunjung berada pada lapisan tanah termuda, yaitu formasi notopuro.Anak tangga selanjutnya akan mengantar kita ke formasi kabuh, grenzbank dan yang terbawah adalah formasi pucangan. Tidak perlu takut kelelahan untuk menuruni dan menaiki kembali anak tangga, karena di tiap lapisan tanah tersebut terdapat ruangan yang selain berfungsi sebagai tempat istirahat full ac juga sebagai ruang audio visual. Ada play ground dan beberapa pendopo pada bagian bawah museum.Harga tiket masuk untuk tiap klaster museum cukup murah, yaitu Rp 8.000,00 dan Rp 5.000,00 khusus untuk Klaster Dayu. Hari kunjungan adalah Selasa-Minggu (hari senin libur) dengan jam kunjung pada pukul 08.00-16.00 WIB.Selain mengunjungi museum, kita juga dapat berwisata ke destinasi lainnya yang berada di Kawasan Situs Sangiran, yaitu 2 spot selfie Taman bunga yang dikelola oleh warga setempat, museum lapangan, menara pandang serta monumen trianggulasi (titik tertinggi dari kubah sangiran).Berkunjung ke kawasan Situs Sangiran semakin memperkuat keinginan saya untuk melihat gurun pasir dan miracle garden di Dubai. Dua kontradiksi yang dapat ditemui di satu negara, gurun pasir yang tandus dan hamparan kebun raya nan hijau. Semoga dream destination tersebut dapat saya kunjungi suatu saat nanti.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan