7 Fakta Menarik Hagia Sophia, Eks Museum Megah di Turki

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

7 Fakta Menarik Hagia Sophia, Eks Museum Megah di Turki

Pasti Liberti Mappapa - detikTravel
Senin, 13 Jul 2020 23:25 WIB
Pengadilan Turki menyetujui fungsi bangunan Hagia Sophia diubah dari museum menjadi masjid. Umat Islam di Turki dapat melangsungkan salat mulai 24 Juli 2020.
Hagia Sophia di Turki, eks museum yang kini kembali menjadi masjid (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Hagia Sophia menyita perhatian dunia saat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan mengembalikan fungsi bangunan megah ini menjadi masjid. Selama hampir sembilan dasawarsa bangunan yang terletak di Kota Istanbul ini menjadi museum yang dikunjungi jutaan traveler dari berbagai penjuru dunia.

Gedung megah nan indah ini menarik perhatian dunia memang bukan hanya karena persoalan agama. Hagia Sophia yang ikonik ini juga bersentuhan dengan politik internasional, seni, serta teknik arsitektur yang unik dan indah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta terkait Hagia Sophia:

1. Awalnya dibangun untuk tempat ibadah umat Kristen Ortodoks Yunani

Cikal bakal Hagia Sophia awalnya didirikan oleh Kaisar Bizantium, Constantius pada 360 M. Gedung besar dengan atap kayu itu dibangun di Kota Konstantinopel yang kini menjadi ibu kota Turki bernama Istanbul.

ADVERTISEMENT


2. Beberapa kali terbakar karena konflik

Konflik yang beberapa kali mendera kawasan itu turut mengimbas pada Hagia Sophia. Pada tahun 404 terjadi perseteruan di internal keluarga Kaisar Arkadios yang mengakibatkan kerusuhan massal di Konstantinopel. Kerusuhan ini merembet pada terbakarnya Hagia Sophia. Tak ada yang tersisa dari bangunan tersebut.

Kaisar Theodosis II berinisiatif membangun kembali gereja tersebut di lokasi yang sama pada tahun 415. Gereja yang dibangun oleh arsitek Rufinus ini kemudian dikenal juga dengan nama "Magna Ecclesia" atau gereja besar. Revolusi Nika melawan Kaisar Justinian I pada tahun 532 kembali membumihanguskan Hagia Sophia.

Karena kerusakannya sangat parah, Justinian I memerintahkan pembangunan kembali gereja tersebut dengan menunjuk arsitek Isidoros (Milet) dan Anthemios (Tralles). Pembangunan ketiga Hagia Sophia selesai dalam lima tahun dan ibadah pertama dilakukan pada 27 Desember 537. Saat itu Kaisar Justinian disebut mengatakan, "Tuhanku, terima kasih atas kesempatan membangun sebuah tempat ibadah."

3. Dinasti Ottoman mengubahnya menjadi Masjid

Mehmed II dari Dinasti Ottoman merebut Konstantinopel dari tangan Kekaisaran Bizantium pada 1453 dan mengubah namanya menjadi Istanbul. Dalam buku The Fall of Constantinople 1453, karya sejarawan Steven Runciman yang diterbitkan Cambridge University Press mengisahkan Mehmed II memasuki Konstantinopel menjelang hari berganti malam. Dia dikawal Janissary Guards dan diikuti sejumlah menterinya.

Saat memasuki Hagia Sophia, Mehmed II mencegah seorang pasukan yang melakukan perusakan. Salah satu ulama yang mengikutinya, naik ke atas mimbar lalu meneriakkan dua kalimat syahadat. Sejak itulah Hagia Sophia dikonversi menjadi masjid. Sejumlah ornamen mosaik khas Ortodoks Yunani ditutup dengan kaligrafi yang didesain Kazasker Mustafa Izzet.

4. Terjadi beberapa kali renovasi saat difungsikan sebagai masjid

Selama jadi masjid, Hagia Sophia yang juga dikenal dengan nama Ayasofya mengalami beberapa kali renovasi. Awalnya dibangun sebuah menara kecil lalu pembangunan mihrab. Kemudian dilakukan penambahan dua lampu perak di tiap sisi mihrab yang dilakukan Kaisar Ottoman Kanuni Sultan Suleyman. Sebuah bulan sabit dari emas juga ditambahkan di atas kubah.

Restorasi besar kemudian diperintahkan Sultan Abdulmejid pada periode 1847-1849. Dua arsitek bersaudara Gaspare dan Giuseppe Fossati yang mengerjakan perbaikan tersebut. Mereka menguatkan kubah, meluruskan kolom-kolom bangunan, serta membersihkan mosaik-mosaik.

5. Kemal Ataturk mengubahnya menjadi museum

Pada 1935, Mustafa Kemal Ataturk mengubah Hagia Sophia menjadi museum. Ataturk merupakan Presiden Turki yang pertama sekaligus pendiri Republik Turki. Museum Hagia Sophia kemudian menjelma menjadi salah satu destinasi wisata utama di negara itu.

Setiap tahun, jutaan traveler mengunjunginya. Pada tahun 2014 tercatat ada lebih dari 3,5 juta pengunjung.

6. Menjadi salah satu situs warisan dunia

UNESCO menetapkan Hagia Sophia sebagai Warisan Dunia pada 1985 sebagai bagian dari wilayah bersejarah Istanbul. Bangunan ini disebut memiliki nilai sejarah yang tinggi. Selain itu, UNESCO menganggap Hagia Sophia merupakan mahakarya bidang arsitektur yang sangat unik sebagai perpaduan Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Ottoman.

7. Presiden Erdogan mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid

Wacana mengubah kembali Hagia Sophia menjadi masjid sebenarnya mulai muncul belasan tahun lalu dengan adanya petisi pada parlemen Turki. Namun baru tahun ini, pengadilan tinggi administrasi Turki menyatakan pembatalan keputusan Kabinet 1934 yang mengubah situs tersebut menjadi museum.

Dalam beberapa jam setelah putusan itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan menandatangani keputusan yang menyerahkan Hagia Sophia kepada Kepresidenan Urusan Agama Turki. Putusan ini disambut beragam tanggapan baik yang pro maupun kontra.

Lihat video: Adzan Kembali Berkumandang di Hagia Sophia

[Gambas:Video 20detik]



(erd/ddn)

Hide Ads