8 Alat Musik Betawi, Dipengaruhi China sampai Arab

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

8 Alat Musik Betawi, Dipengaruhi China sampai Arab

Tim Detikcom - detikTravel
Rabu, 22 Jul 2020 09:09 WIB
Memeriahkan Ramadan, sejumlah warga melakukan atraksi seni budaya Betawi di Jakarta Islamic Centre, Jakut. Penasaran seperti apa keseruannya?
Sejumlah alat musik Betawi yang dimainkan dalam Festival Betawi (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Posisi Jakarta atau yang di masa lalu bernama Batavia sebagai pusat pertemuan orang dari berbagai bangsa di dunia membuat terjadi akulturasi budaya di kawasan ini. Salah satu perpaduan beragam budaya yang berbeda itu dapat dilihat dari alat-alat musik Betawi.

Kalau diperhatikan alat musik Betawi baik dari segi bentuk maupun namanya mendapat pengaruh yang kuat dari sejumlah etnis di antaranya Tionghoa, Arab, India, Sunda, dan beragam etnis lainnya. Jadi jangan heran sejumlah alat musik Betawi punya kemiripan dengan alat musik di daerah lain.

Berikut alat-alat musik Betawi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Rebana Hadro, Ketimpring, dan Biang

Rebana yang paling sering dimainkan suku Betawi ada tiga macam. Pertama rebana Biang karena salah satu rebananya berbentuk besar. Rebana Biang terdiri dari tiga buah rebana. Paling kecil bergaris tengah 30 cm diberi nama Gendang, kemudian diameter 60 cm dinamai Kotek dan paling besar bergaris tengah 60 - 80 cm dinamai Biang. Karena bentuknya yang besar, Rebana Biang sukar dipegang. Pemainnya harus duduk sambil menahan rebana itu.

Ketiga rebana ini punya fungsi berbeda saat mengiringi sebuah lagu. Biang difungsikan seperti gong. Lalu gendang dipukul secara rutin untuk mengisi irama pukulan sela dari biang. Sementara Kotek untuk improvisasi. Kotek dimainkan anggota yang paling mahir.

ADVERTISEMENT

Kemudian selain Biang ada rebana Hadro yang punya ukuran 25 cm - 35 cm. Pada badan rebana yang terbuat dari kayu ini terdapat tiga pasang lingkaran logam berfungsi sebagai kecrek. Rebana Hadro punya fungsi sebagai hiburan.

Rebana ini terdiri atas tiga instrumen yang posisi maupun fungsinya agak mirip, yakni Bawa sebagai komando, Ganjil/Seling sebagai pengiring, dan Gedug sebagai pengiring. Bawa sebagai komando irama pukulannya lebih rapat, Ganjil/Seling yang isi mengisi dengan Bawa sementara Gedug fungsinya mirip dengan bass.

Terakhir alat musik Betawi golongan rebana yang paling kecil disebut rebana Ketimpring. Diameternya hanya sekitar 20-25 cm. Dalam satu grup rebana Ketimpring ada tiga buah rebana yakni rebana tiga, rebana empat, dan rebana lima. Rebana lima berfungsi sebagai komando.

2. Gambang

Gambang adalah alat musik yang mempunyai sumber suara sebanyak 18 buah bilah yang terbuat dari kayu. Seperti yang dikutip dari artikel Apa dan Bagaimana Peralatan Musik Gambang Kromong yang ditulis Ali Gufron, bentuk resonator gambang menyerupai perahu. Alat pemukul gambang terdiri atas dua buah yang biasa dipegang tangan kiri dan kanan penabuh. Bentuknya bulat, biasanya dibalut dengan kain.

3. Kromong

Kromong merupakan alat musik dan salah satu bagian dari orkes Gambang Kromong. Bentuknya mirip seperti bonang, yaitu kumpulan 10 buah gong terbuat dari perunggu atau kuningan yang disusun dua baris dalam sebuah rak kayu. Di dalam rak terdapat kotak-kotak kecil untuk menaruh gong dengan bagian bawah dipasang tali penyangga.

Tiap baris berisi lima buah gong dengan nada siang-liuh-u-kong-che pada baris pertama atau luar dan nada che-kong-siang-liuh-u pada baris kedua . Alat musik Betawi Kromong ini dibunyikan secara berbarengan antara baris luar dan dalam menggunakan dua buah kayu lonjong. Biasanya Kromong dimainkan bersama-sama dengan Gambang.

4. Kongahyan, Tehyah, dan Sukong

Kong-a-hian, Teh-hian, dan Su-kong merupakan alat musik gesek berdawai dua. Digesek menggunakan tongkat bersenar plastik (kenur). Ketiganya terdiri atas resonator (badan) dari tempurung kelapa yang dibelah lalu dilapis kulit tipis, tiang kayu berbentuk bulat panjang, dan purilan atau alat penegang dawai.

Tiga alat musik gesek ini bentuk sama, hanya ukuran badan dan gagangnya yang berbeda. Ukuran paling kecil adalah kong-a-hian bernada liuh (G) dan che (D), sedang teh-hian bernada siang (E) dan liuh (G), serta terbesar disebut su-kong bernada su (A) dan kong (E).


5. Bangsing (suling)

Alat musik Betawi Bangsing atau suling terbuat dari bambu kecil berbentuk bulat panjang dengan enam buah lubang nada. Instrumen ini dimainkan secara horizontal.

6. Gong dan kempul

Gong dan kempul terbuat dari kuningan atau perunggu berbentuk lingkaran yang bagian tengahnya menonjol. Gong berukuran sekitar 85 cm berfungsi sebagai penentu irama dasar, sementara kempul berukuran sekitar 45 cm berfungsi sebagai pembatas ritme melodi. Ukuran keduanya relatif besar, maka biasanya digantung.

7. Kecrek (pan)

Kecrek atau pan dibuat dari dua sampai empat lempengan logam tipis (besi, kuningan, perunggu) yang disusun diatas sebuah papan kayu. Alat ini punya fungsi sebagai pengatur irama. Jika ingin mendapatkan efek bunyi tertentu dari alat musik Betawi ini, bisa dilakukan dengan cara dipukul menggunakan palu khusus atau tongkat kayu pendek hingga menghasilkan bunyi crek-crek-crek.

8. Ningnong (sio-lo)

Ningnong berbentuk dua buah piringan logam perunggu atau kuningan berdiameter sekitar 10 cm. Alat musik Betawi ini ditempatkan pada sebuah bingkai kayu bertangkai satu. Cara membunyikannya dipukul menggunakan tongkat besi kecil secara bergantian dari kiri ke kanan atau sebaliknya.




(pal/erd)

Hide Ads