Panduan Lengkap Nonton Festival Cap Go Meh Singkawang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Panduan Lengkap Nonton Festival Cap Go Meh Singkawang

Wilianto - detikTravel
Kamis, 13 Agu 2020 10:40 WIB
Cap Go Meh Singkawang
Foto: Wilianto/d'Traveler
Singkawang -

Sebelum nonton festival Cap Go Meh Singkawang, ada baiknya baca panduan ini. Berikut kisah pengalaman nonton Cap Go Meh Singkawang tahun 2019 silam.

Di tahun 2019 lalu saya mencoba merayakan Penutupan Tahun Baru Imlek, yang disebut Festival Cap Go Meh di kota lain. Yang saya pilih adalah Kota Pontianak dan Singkawang yang terkenal dengan perayaan tersebut tiap tahun. Kota ini juga kota toleransi dimana masyarakatnya berbaur.

Sebelumnya saya memberikan tips jika ingin berkunjung ke tempat ini

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Jika tidak ingin ribet, pesanlah tur capgomeh ini ke travel agent. Mereka sudah biasa mengurusnya.

2. Jika ingin ribet, pesan tiket pesawat jauh-jauh hari sebelumnya. Lalu, pesan rental mobil dan supir dan beritahukan Anda akan ke Singkawang. Lalu minta tolong kepada car rental Anda untuk memesankan tiket festival Cap Go meh tersebut. Ini penting karena pada saat festival dijaga ketat oleh TNI dan POLRI. Tanpa Kartu pengenal festival Anda tidak diperbolehkan masuk.

ADVERTISEMENT

3. Saran Saya untuk awal Anda memesan saja di travel agent Anda untuk tur festival ini. Bayar mahal tidak apa-apa dibanding Anda ribet. Toh uang dapat dicari daripada penyesalannya belakangan.

Mari lanjut.

Sesampainya di Kota Pontianak, malam harinya di Jalan Depan Hotel Santika Pontianak ditutup untuk acara Pasar Malam. Dihiasi lampion merah sepanjang jalan, suasana ini sangat kental seperti Anda seolah-olah di negeri Tiongkok. Alunan kecapi, lagu-lagu imlek yang dinyanyikan seseorang yang sangat fasih mandarin, hingga jajanannya. Patut dicoba.

Keesokan harinya kami berangkat subuh jam 5, karena takut akan terjadi kemacetan menuju Singkawang karena festival Cap Go Meh dipusatkan di Kota Singkawang. Perjalanan kurang lebih 3 jam. Dan sesampainya di kota ternyata masyarakat sudah banyak terlihat di jalan. Seperti sudah siap untuk melihat arak-arakan Tatung.

Tepat jam 9 acara dimulai dari kantor walikota menuju tugu Naga. Kita sebagai tamu akan diarahkan untuk duduk di Tribun. Sedangkan yang tidak mempunyai tanda pengenal akan berdiri di pinggir jalan. Biasa Presiden atau jajaran Menteri ada perwakilan untuk hadir di festival tahunan ini.

Suasana meriah karena banyak atraksi gaib dari Para Tatung. Hingga waktu menunjukkan jam 1 siang, acara pun selesai. Yang Saya respek dari masyarakat Kota Singkawang, pada saat adzan sholat Dzuhur, genderang dan tabuhan dari music perayaan senyap, menghormati panggilan Adzan. Terharu rasanya melihat peristiwa ini.

Saya pun tidak terlalu banyak mengunjungi situs-situs Kota Singkawang karena jalanan banyak ditutup. Satu hal yang lupa Saya beritahukan bahwa jika Anda berkeinginan untuk menginap, 3 bulan sebelumnya Anda dapat booking hotel. Karena semua hotel full.

Perjalanan pun saya lanjutkan untuk kembali ke Kota Pontianak. Nantinya Kota Singkawang akan punya bandara sendiri (sedang dalam tahap pembangunan) sehingga tidak perlu lagi ke Pontianak.

Sesampainya Malam di kota Pontianak, ternyata di daerah jalan Hotel Santika tersebut juga diselenggarakan festival serupa. Barongsai dan Naga beratraksi. Oh ya, banyak restoran tutup ya pada malam Cap Go Meh karena kebanyakan mereka ingin merayakan Cap Go Meh ini. Acara berlangsung hingga jam 10 malam.

Keesokan harinya, jam penerbangan saya masih sore sehingga Saya berencana untuk city tour di Kota Pontianak. Dimulai dari Tugu Khatulistiwa karena jaraknya yang paling jauh. Di sini tersedia museum yang menceritakan Kota Pontianak yang dilalui garis Khatulistiwa.

Lanjut ke Rumah Adat Melayu dan Rumah Adat Dayak, dimana masih terasa kental tradisinya. Jangan lupa untuk berfoto disini. Spot terakhir sebelum ke Bandara Supadio adalah singgah di Maha Vihara Maitreya. Bangunannya dan arsitekturnya sangat megah. Perjalanan kali ini di Kota Singkawang dan Pontianak asyik, melihat budaya yang masih ada hingga sekarang dan masih lestari.

----

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel dan sudah tayang di d'travelers stories.




(wsw/wsw)

Hide Ads