Muara Cibentang Bakal Disulap Pemda Garut Jadi Destinasi Wisata Cantik

Ada wisata alam cantik yang belum banyak dikunjungi wisatawan. Lokasinya di Muara Cibentang, Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet, Garut. Suara aliran air di muara Cibentang ini memberi kesejukan.

Untuk menuju tempat ini dari perkotaan Garut, ditempuh sekira 73 kilometer dengan waktu sekitar tiga jam menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Rutenya, sama seperti menuju Pantai Santolo melewati Bayongbong, Cikajang, Gunung Gelap, Cisompet.

Dari pemukiman warga, untuk menuju tempat ini, traveler harus berjalan kaki sekitar 20 menit menuju tempat wisata yang berada di kawasan hutan dan persawahan. Jalannya masih berlandas tanah dan batu. Ada beberapa tangga yang harus dilewati untuk menuju ke lokasi.

Saat berkunjung ke tempat ini, tidak ada wisatawan yang datang. Suasana sepi itu dipadu dengan pemandangan indah di tempat ini.

Suara air bersih yang mengalir di Muara Cibentang terdengar menyejukkan dan menenangkan pikiran. Hamparan rumput hijau tercium harum baunya. Selain itu, udara sejuk khas perkampungan menjadi daya tarik lain dari tempat ini.

Tempat ini dikelola oleh desa. Sayangnya, belum ada fasilitas penunjang yang bisa mendukung keberlangsungan tempat ini. Akses jalanan menuju lokasi masih semrawut. Pengelola juga belum menyiapkan fasilitas pendukung lain seperti rompi dan ban pelampung untuk keamanan.

Saat ini, mereka yang datang biasanya hanya melihat-lihat indahnya tempat ini sembari makan bersama di lokasi. Namun, ada juga wisatawan yang datang untuk berenang dan bermain river tubing, namun membawa peralatan sendiri.

Air mengalir dari Muara Cibentang yang tak terlalu deras arusnya memang cocok untuk dijadikan wahana river tubing. Selain itu, beragam kegiatan lain seperti arung jeram hingga camping bisa dilakukan di tempat ini.

Tempat ini akan disulap menjadi tempat wisata berkelas oleh Pemda Garut. Wakil Bupati Garut Helmi Budiman yang beberapa waktu lalu mengunjungi tempat ini bahkan mengatakan sudah menyiapkan anggaran ratusan juta rupiah untuk membangun fasilitas penunjang.

"Anggaran untuk akses jalan Rp 250 juta. Ini desa wisata yang komplit, saya berharap ini bisa jadi destinasi wisata unggulan," ujar Helmi.

Para penduduk di sana sangat optimis suatu saat objek wisata yang mulai dirintis 2019 ini bisa maju. Sebab, akan ada sumber kehidupan baru bagi warga setempat jika objek wisata ini bisa go nasional.