Tepat 1 Juni masyarakat Indonesia merayakan Hari Lahir Pancasila. Di era Pemerintahan Presiden Jokowi, hari ini pun dimaknai lebih sebagai hari libur nasional.
Maksudnya tentu agar traveler dapat memaknai lebih dalam akan Pancasila, ideologi yang menjadi dasar Indonesia. Kalau traveler, sudah tahu belum tentang kisah lahirnya Pancasila?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di taman ini Soekarno dulu merenung (Johanes Randy/detikTravel) |
Bukan hanya bengong, dari situ Soekarno merancang lima bulir yang menjadi dasar Pancasila. Melalui perenungan yang mendalam di taman ini, Bung Karno mendapat ilham bahwa negara ini harus memiliki ideologi yang merangkum berbagai aspek kebangsaan.
Dalam prosesnya memikirkan Pancasila, dahulu Soekarno pun sering mampir ke Perpustakaan Keuskupan Nusa Indah untuk membaca. Selain itu, Soekarno juga kerap berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan para tokoh agama mulai dari pastor sampai kelompok pengajian dan teater tonil.
Melihat keseharian masyarakat Ende yang sangat harmonis dalam berketuhanan dan bermasyarakat, menjadi inspirasi bagi Soekarno untuk membuat ideologi Pancasila yang menaungi semua anak bangsa tanpa terkecuali.
Traveler yang liburan ke Ende pun masih bisa melihat lokasi lahirnya Pancasila di Taman Renungan Bung Karno. Lokasinya tidak jauh dari Pelabuhan Ende dan Rumah Pengasingan Bung Karno.
Taman ini begitu asri (Johanes Randy/detikTravel) |
Namun sayang, pohon sukun yang asli telah lama tumbang. Sebagai gantinya, ditanam pohon sukun baru pada masa Presiden Megawati.
Ketika detikTravel berkunjung ke sana beberapa waktu lalu, taman itu tampak indah dan dipercantik dengan patung Soekarno yang tengah duduk sambil menghadap laut karya pematung Hanafi dan diresmikan Wapres Boediono tahun 2013. Ini adalah lokasi yang sama ketika Soekarno merenungkan Pancasila dulu.
Selain menjadi lokasi lahirnya Pancasila, Taman Renungan Bung Karno juga menjadi salah satu objek wisata sejarah yang tidak boleh dilewatkan. Datang dan duduklah di sana, renungkan waktu untuk memaknai Pancasila layaknya Soekarno dulu.
"Di kota ini kutemukan lima butir mutiara. Di bawah pohon sukun ini pula kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila," begitu tulisan prasasti di bawah pohon sukun.
Lupakan segala aksi yang memecah belah bangsa dan cobalah ingat, bahwa Indonesia berdiri sebagai satu bangsa setanah air di atas banyaknya perbedaan. Selamat Hari Lahir Pancasila! (rdy/fay)












































Di taman ini Soekarno dulu merenung (Johanes Randy/detikTravel)
Taman ini begitu asri (Johanes Randy/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Bonnie Blue, si Artis Porno Penuh Sensasi Itu Akhirnya Diusir dari Bali
Fadli Zon Jumpa PB XIV Mangkubumi di Jakarta, Bahas Kepemimpinan Keraton Solo