5 Tempat yang Paling Bikin Kangen Medan

Siapa yang tak kenal tempat wisata sejarah sekaligus ikon Kota Medan: Istana Maimoon? Rumah yang dulu ditempati Sultan Deli, Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah ini mengadaptasi arsitektur Melayu, Eropa, Persia dan India. Ornamennya bergaya Melayu dan Timur Tengah.

Istana Maimoon berlokasi di Jl Brigjen Katamso. Ada beberapa rumah yang menempati area komplek istana, lengkap dengan taman luas.

Pulang kampung belum lengkap rasanya jika tak nongkrong di Merdeka Walk. Stan-stan makanan berderet di Lapangan Merdeka, tak jauh dari Kantor Pemerintahan Kota Medan.

Anda pun bebas bernostalgia dengan aneka makanan khas Medan, termasuk pancake durian yang terkenal nikmatnya. Merdeka Walk buka hingga pagi hari. Adanya fasilitas WiFi membuat nongkrong di sini semakin asyik.

Jakarta punya Ragusa, Malang punya Toko Oen, dan Medan punya Tip Top. Inilah restoran paling terkenal di Medan, sudah ada sejak zaman Belanda. Ada aneka makanan barat, Indonesia, Chinese, juga cake dan es krim.

Es krim di Tip Top terkenal di kalangan traveler mancanegara. Ada Java Ice, Neapolitan, dan beragam varian eskrim lainnya. Restoran yang berlokasi di Jl Ahmad Yani ini selalu ramai turis, meski saat bulan Ramadan.

Apa yang lebih menyenangkan dari salat Ied di Masjid Raya saat pulang ke kampung halaman? Traveler asal Medan pasti rindu bukan kepalang dengan Masjid Raya Al Mashun. Bangunannya menarik dengan gaya arsitektur Timur Tengah, India, dan Spanyol.

Berlokasi di Jl Sisingamangaraja, Masjid Raya Medan dibangun tahun 1906 warisan dari Sultan Deli, pemilik Istana Maimoon. Saat pulang kampung di bulan Ramadan, masjid ini selalu ramai!

Rumah Tjong A Fie berada persis di seberang restoran Tip Top. Sang pemilik rumah, Tjong A Fie adalah seorang pengusaha terkenal pada masanya. Di dalam rumahnya terdapat barang-barang peninggalan Tjong A Fie beserta kisah hidupnya.

Gaya arsitektur Tionghoa sangat kental terlihat di rumah ini. Perabotan dan ornamennya cukup mewah, menyatu apik dengan ornamen-ornamen tulisan Tionghoa. Meski sudah berdiri dari abad ke-19, bangunan ini masih terawat sampai sekarang.