Kisah Selembar Kain Ulos Kumal Rp 5 Juta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Selembar Kain Ulos Kumal Rp 5 Juta

- detikTravel
Rabu, 11 Sep 2013 16:44 WIB
Ini dia ulos seharga Rp 5 juta (Fitraya/detikTravel)
Samosir - Para pengrajin kain ulos tradisional semakin langka. Namun, wisatawan masih bisa mendatangi desa mereka di Pulau Samosir, Sumut. Di sana, kain ulos dijual dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah!

detikTravel dan para fotografer finalis Garuda Indonesia Photo Contest dari 5 negara mendatangi kampung tenun ulos di Desa Lumban Suhi-suhi, Pulau Samosir, Rabu (28/8/2013) lalu. Desa itu begitu tradisional dengan jejeran rumah adat Batak.

Anak-anak babi yang lucu berlarian kian kemari, ketika kaki ini melangkah masuk ke tengah desa yang terdiri dari sekitar 30 rumah panggung. Rumah Ganjang, begitu mereka menyebutnya. Di depan rumah, tampak sekelompok ibu-ibu sedang menenun dengan alat tenun tradisional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah turun temurun menenun ulos di sini," ujar seorang bapak bernama Kornel Simarmata.

Suasana menenun sungguh akrab. Ibu-ibu mengobrol dan becanda, tak pelit juga membagi senyum kepada para fotografer yang memotret mereka sedang menenun.

Ibu-ibu di Desa Lumban Suhi-suhi biasa menenun ulos dari pukul 8.00-16.00 WIB. Satu kain tenun ulos ukuran standar, diselesaikan dalam waktu seminggu. Biasanya ada tauke yang datang untuk menampung ulos yang sudah jadi, untuk dijual di kota seperti di Kabanjahe.

Motifnya sungguh etnik, dengan variasi motif dan warna yang menarik. Kain ulos ini dijual mulai Rp 200 ribu-500 ribu, bergantung motif dan ketebalan benang. Saya pun mengobrol dengan seorang ibu bernama Ria Boru Simarmata (73), mengenai proses pembuatan ulos dari mulai benang dikanji, digulung, diani-ani sampai ditenun.

Saya jatuh hati dengan kain ulos buatannya yang tidak jadi dibeli teman saya. Namun saya penasaran, dengan kain ulos yang paling mahal. Nenek ini pergi ke dalam rumah dan kembali dengan membawa tas tenteng kumal. Isinya rupa-rupa kain ulos yang sepertinya sudah lama.

"Ini dia kain ulos yang harganya Rp 5 juta. Itu pun belum saya kasih. Namanya ulos adat," kata Ria memamerkan kain ulos yang paling mahal itu.

Dahi saya mengernyit bingung memegang kain ulos Rp 5 juta itu. Kumal, berdebu, minim motif, walaupun benangnya terasa sangat tebal. Apa yang membuat ulos ini lebih mahal dari ulos bermotif cantik yang saya beli dari Ibu Ria dengan harga Rp 220 ribu?

"Ulos itu bisa mahal karena ada sejarahnya. Makin antik makin mahal," kata Ria.

Dari dalam tas itu, teman saya membeli ulos tua yang cantik dengan tulisan 'Tuhan Memberkati' seharga Rp 250.000. Nah, ketika seorang panitia lomba foto yang asli Batak melihatnya, dia sampai berani menawarnya Rp 800.000. Namun ulos itu tidak sampai dilepas teman saya itu.

Nilai sejarah, budaya dan seni pada selembar kain ulos sungguh membuat saya kagum. Namun, saya masih belum habis pikir kenapa sebuah kain ulos kumal bisa berharga lebih mahal daripada sebuah kain ulos bermotif cantik.

(fay/sst)

Hide Ads