Monas lahir dari inisiatif presiden pertama Indonesia, Sukarno, dengan rancangan awal dari arsitek Frederich Silaban, hingga diteruskan oleh RM Soedarsono dan Ir Rooseno. Pembangunan Monas terdiri dari tiga periode. Konstruksi dimulai dari tahun 1959 dan diresmikan pada tahun 1961, hingga terbuka untuk publik pada tahun 1975.
Lapangan Monas sendiri mengalami beberapa kali pergantian nama. Dahulu Lapangan Gambir, berganti menjadi Lapangan Ikada yang menjadi saksi dari peristiwa bersejarah. Hingga akhirnya berganti nama lagi menjadi Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan menjadi Taman Monas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Landmark Monas sebagai simbol Kota Jakarta dan Indonesia pun tidak sembarangan dan memiliki filosofi di baliknya. Bagian menara melambangkan lingga (pria) yang perkasa, dan cawannya melambangkan yoni (wanita). Lingga yoni sendiri mempunyai istilah hidup yang kekal berdasarkan filosofi dan budaya Indonesia.
Terdapat keunikan yang tidak terlihat secara eksplisit dari Monas. Tinggi pelataran cawan dari dasar adalah 17 meter, ruang museum sejarah 8 meter. Luas pelataran berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 45x45 m. Ukuran yang merupakan hari kemerdekaan Indonesia, 17-8-1945. Konon, lidah api Monas apabila dilihat dari arah Istana Negara, terlihat seperti seorang wanita. Unik!
Monas merupakan tempat yang tepat bagi Anda yang ingin lebih memahami sejarahnya maupun sekadar berwisata. Anda dapat masuk ke area cawan dengan membayar tiket Rp 5.000, dan Rp 10.000 untuk ke Puncak Monas. Untuk mahasiswa harga tiketnya Rp 3.000 ke cawan, Rp 5.000 ke puncak, dan Rp 2.000 untuk anak-anak.
Tidak hanya itu, di pelataran bawah Monas terdapat Museum Nasional. Di museum ini dipamerkan 51 diorama sejarah Indonesia dari zaman purbakala hingga zaman pembangunan. Ada juga Ruang Kemerdekaan yang menyiarkan rekaman suara Bung Karno setiap jamnya dengan salinan Teks Proklamasi. Terdapat juga peta Indonesia dan lambang burung garuda di tembok, serta kotak kaca tempat penyimpanan bendera Merah Putih pertama.
Halaman luar di sekeliling pelataran Monas terdiri dari 4 sisi yang dihiasi relief timbul sejarah Indonesia. Menampilkan masa kejayaan Nusantara dari zaman kerajaan, masa penjajahan Belanda, masa kemerdekaan sampai masa pembangunan. Apabila Anda memperhatikan, terdapat 5 patung pahlawan Indonesia yang tersebar di 4 sisi lapangan Monas.
Area Monas juga sangat menyenangkan sebagai tempat olahraga. Apabila ingin naik ke Monas, Anda dapat naik kendaraan kereta wisata yang disediakan oleh pihak Pemda DKI secara gratis dekat parkiran Timur. Terdapat juga pedagang kaki lima seperti pedagang kerak telor, sampai ondel-ondel dan penjaja jasa foto untuk foto bareng. Monas juga ramai event pada hari nasional atau weekend.
Yang ingin naik ke Monas, jam bukanya dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB sore. Tapi, Anda dapat berkeliling di lapangan luar Monas kapan saja. Tertarik untuk berkunjung?
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo