Mungkin, belum banyak traveler yang tahu tentang Mapasilaga Tedong. Padahal, inilah tradisi leluhur yang dilakukan masyarakat Tana Toraja dan dapat menjadi daya tarik traveler. Anda bakal dibuat deg-degan dengan adu kerbau yang sengit!
Sesuai namanya, Mapasilaga Tedong memiliki arti adu kerbau. Namun, kerbau yang diadu dalam tradisi ini bukanlah kerbau sembarangan. Ada tiga jenis kerbau yang biasa diadukan dalam Mapasilaga Tedong, yaitu kerbau bule atau kerbau albino, kerbau lumpur (Bubalus bubalis) yang hanya ada di Tana Toraja, kerbau Salepo yang punya bercak hitam dipunggung, dan Lontong Boke yang memiliki punggung berwarna hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum Mapasilaga Tedong dimulai, kerbau-kerbau akan diarak keliling kampung dan pemakaman bersama sejumlah wanita dari keluarga yang berduka. Kemudian, beberapa wanita juga menumbuk padi pada lesung untuk membuat irama musik tradisional.
Setelah itu, pihak yang menyelenggarakan Mapasilaga Tedong memberikan daging babi yang sudah dibakar, rokok, dan tuak, kepada pemandu kerbau dan para tamu. Arena adu kerbaunya adalah di sawah yang luas dan berlumpur atau di rerumputan.
Mapasilaga Tedong dimulai! Dua kerbau saling menghantam dengan menggunakan tanduk mereka. Kedua kerbau berusaha saling menjatuhkan lawannya. Kekuatan tanduk dan fisik mereka benar-benar diadu, hingga terguling-guling.
Kerbau yang dinayatakan kalah adalah kerbau yang berlari dari area Mapasilaga Tedong. Para penonton dan traveler yang menonton dari pinggir sawah, pasti dibuat deg-degan sepanjang adu kerbau ini.
Selain itu, saat Mapasilaga Tedong berlangsung juga digelar prosesi pemotongan kerbau ala Toraja yaitu Ma'tinggoro Tedong. Inilah prosesi menebas kerbau dengan parang dan hanya dengan sekali tebas.
Kerbau adalah hewan yang suci bagi masyarakat Tana Toraja. Tak hanya itu, kerbau yang diadukan dalam Mapasilaga Tedong adalah kerbau yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Berminat melihat Mapasilaga Tedong ini dari dekat?
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan