Umaeh Inyong, Nostalgia Purwokerto 'Tempo Doeloe'

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Umaeh Inyong, Nostalgia Purwokerto 'Tempo Doeloe'

- detikTravel
Jumat, 22 Nov 2013 10:44 WIB
Suasana dalam resto (Arina/detikTravel)
Purwokerto - Traveler yang akan berakhir pekan di Purwokerto, jangan lewatkan untuk menyantap makan di Umaeh Inyong. Masuk ke dalam Anda akan dibawa ke suasana Purwokerto tempo dulu. Antik!

Purwokerto kini mulai diminati para traveler sebagai salah satu destinasi wisata yang menyenangkan, bersama orang-orang tersayang. Banyak tempat wisata keluarga di Kota Mendoan ini yang membuat hubungan keluarga semakin dekat. Selain lokasi wisatanya, kota yang dikenal sebagai pusat perdagangan itu juga kaya akan makanan khasnya.

Salah satu restoran yang menyediakan makanan khas adalah Umaeh Inyong. Umaeh Inyong artinya rumah saya. Saat detikTravel bersama rombongan Santika Hotels & Resorts datang ke Umaeh Inyong akhir Oktober kemarin, tampilan depan restoran tampak seperti rumah biasa. Terdapat banyak jendela dan teras dirancap mirip rumah penduduk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masuk ke area lebih dalam, para traveler akan melewati lorong dengan nuansa lampu yang temaram. Di sisi kanan-kiri terdapat kolam ikan yang membuat suasana menjadi segar.

Sebelum masuk ke ruang makan bagian dalam, terdapat vespa tua berwarna merah terpajang di sudut dekat pintu masuk. Di sebelahnya terdapat meja bundar serta empat kursi kayu yang tersusun rapi untuk para tamu.

Anda bisa duduk di kursi tersebut sembari menikmati suguhan hidangan Purwokerto. Akan tetapi, bila membawa rombongan atau keluarga sebaiknya memilih ruang makan di area dalam karena lebih luas.

Suasana di area dalam juga remang-remang seperti penerangan pada bagian luarnya karena memakai lampu gantung bernuansa tempo dulu. Nuansa tersebut tentu membuat perasaan berada di kampung halaman sendiri yang jauh dari keramaian kota. Anda juga akan merasa seperti berada di rumah nenek menikmati kebersamaan keluarga.

Terdapat meja panjang serta kursi kayu yang masih kokoh. Ada pula gubuk besar yang disediakan untuk para tamu saat ingin mengadakan pertemuan atau reuni keluarga. Di Umaeh Inyong, makanan yang wajib dicicipi adalah wader atau ikan kecil-kecil yang digoreng garing.

Jangan lupa juga mencoba yang namanya jalabia. Jalabia terbuat dari campuran sagu yang dibentuk seperti cincin. Jalabia disantap dengan mencelupkannya ke dalam kecap manis. Yummy!

Selain makanan ringan khas Kota Transit itu, coba cicipi sroto yang tidak kalah lezat di restoran ini. Harga yang ditawarkan pun relatif murah tidak seperti restoran lain di Jakarta yang juga mengusung tema tempo dulu. Untuk minuman, harga mulai Rp 1.000 dan makanan mulai dari Rp 6.500. Murah bukan?

Di dalam restoran juga ada coklat khas Umaeh Inyong yang dijual mulai harga Rp 12 ribu. Ada pula oleh-oleh makanan kecil, batik, serta beberapa aksen tempo dulu di bagian depan resto. Umaeh Inyong buka sejak pukul 09.00-22.00 WIB. Bagi para traveler yang sedang jalan-jalan ke Purwokerto, yuk mampir ke restoran yang khas dengan desain tempo dulu ini!

(ptr/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads