Kelenteng Kwan Sing Bio dibangun di atas lahan seluas 4 hektar pada tahun 1928. Inilah yang menjadikannya kelenteng terluas di Asia Tenggara.
Bangunan dari kelenteng ini menghadap ke laut utara dengan simbol kepiting yang jarang ditemui di kelenteng lain. Pada umumnya kelenteng memiliki simbol naga, sebagai lambang kemakmuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut cerita, penggunaan kepiting di pintu masuk ini terinspirasi dari mimpi salah satu pengurus kelenteng. Saat itu ia bermimpi melihat seekor kepiting raksasa memasuki area kelenteng. Dari mimpi itulah, kepiting dijadikan sebagai simbol kelenteng.
Tak perlu bingung bila wisatawan hendak berkunjung ke kelenteng Kwan Sing Bio. Dengan mudah pelancong bisa menemukannya karena kelenteng ini ada di jalan utama jalur Surabaya-Semarang dan dilewati hampir semua angkutan kota.
Terlebih, menurut situs resmi kelenteng ini, Kamis (23/1/2014), hanya dibutuhkan berjalan kaki sekitar 200 meter dari Terminal Tuban. Jadi jangan heran bila Anda melihat banyak wisatawan lokal dan mancanegara datang untuk sekedar melihat hingga berdoa meminta kesehatan.
Seperti yang dilakukan kelenteng lainnya di dunia, perayaan Imlek juga selalu dirayakan besar-besaran di Klenteng Kwan Sing Bio. Beragam hiburan akan diselenggarakan untuk memeriahkan Imlek, seperti barongsai, wayang Tionghoa atau wayang titi, hingga pesta kembang api.
(ptr/fay)
Komentar Terbanyak
Buntut Insiden Pembakaran Turis Malaysia, Thailand Ketar-ketir
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Profil PT KWE yang Disebut-sebut Mau Bikin 600 Vila di Pulau Padar