Ce Hun Tiau, Bubur Kacang Merah Khas Pontianak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ce Hun Tiau, Bubur Kacang Merah Khas Pontianak

- detikTravel
Selasa, 18 Feb 2014 11:46 WIB
Ce Hun Tiau (Utami/ detikTravel)
Pontianak - Gerobak itu berisi 3 panci besar berisi bubur kacang merah panas mengepul, santan kental dan es batu. Ada pula stoples berisi cairan gula yang wangi. Inilah bubur Ce Hun Tiau yang mulai langka dicari turis di Pontianak.

"Ini biasanya juga pakai ketan hitam. Selera orang sih mau pakai atau tidak," kata Apun sang penjual kepada detikTravel usai acara Cap Go Meh di Pontianak, Sabtu (15/2/2014).

Ce Hun Tiau adalah salah satu kuliner peranakan khas Pontianak. Apun langsung menimpali saya lagi.

"Tapi saya kemarin enggak dapat ketan hitamnya. Susah, banyak yang tidak jualan. Biasalah namanya pas Cap Go Meh," kata Apun sembari melap pinggir mangkuk dengan serbet yang tampak cukup bersih.

Menurut Apun, Ce Hun Tiau sebenarnya tak beda dengan lempuk alias dodol duren khas Pontianak, kripik keladi atau berbagai-bagai penganan berbahan dasar daging lidah buaya yang banyak dijual di Pontianak.

"Ini memang khas Pontianak. Paling sekota ini ada 5-7 pedagang bubur begini," kata Apun. Apun sendiri sudah berjualan sekitar 10 tahun. Kala itu usianya baru 17 tahun.

"Biasanya saya jualan di depan sekolahan. Ini lagi jalan saja," kata Apun yang ditemui di pinggir Jalan Antasari, Pontianak, Kalimantan Barat.

Jika diperhatikan memang campuran Ce Hun Tiau tak beda jauh dengan bubur kacang hijau biasa. Tapi tetap ada yang unik. Yakni, ada bubur kacang merah yang lembut dan lumer di mulut. Kacang merah yang digunakan juga jauh berbeda dengan kacang merah di Jakarta atau Pulau Jawa.

Setelah dimasakpun kacang merah Ce Hun Tiau tidak hancur seperti di bubur kacang hijau biasa. Bulir-bulirnya utuh tapi tetap lembut. Jenis kacang merahnya lebih kecil, tapi lebih besar dari kacang tolo atau kacang kedelai. Warnanya pun cenderung lebih gelap.

Sebagai campurannya adalah santan yang kental dimasak dengan daun pandan. Uniknya santan itu sudah dicampur dengan semacam cendol berwarna putih dengan ukuran yang lebih tipis dibanding cendol hijau pada umumnya.

"Ini saya bikin sendiri, campuran dari tepung beras dan tepung kanji. Begitu jadi campur saja dengan santannya," kata Apun.

Apun menyediakan mangkuk beling untuk pembeli yang ingin makan di tempat dan gelas plastik lengkap dengan sendoknya jika ingin dibawa. Dia juga menyediakan es batu jika orang ingin menikmatinya dingin.

"Cuma lima ribu rupiah saja kok seporsi," kata Apun menyebut harga dagangannya.

Nah bagaimana cita rasa si manis jajanan Ce Hun Tiau ini. "Enak banget dan cukup mengenyangkan ya," kata Dewi seorang pembeli yang langsung menyantapnya di tempat.

Kalau lain kali Anda traveling ke Pontianak, wajib berburu kuliner peranakan yang satu ini. Ce Hun Tiau bisa bikin ketagihan!

(sst/sst)

Hide Ads