"Roller coaster seperti ini hanya ada tiga di dunia. Di AS ada dua dan satu lagi di Trans Studio Bandung," kata Public Relation Trans Studio Bandung, Tasha Viesca kepada detikTravel di Trans Studio Bandung, Bandung, Kamis (13/2/2014) lalu.
Tasha mengajak saya untuk mencoba Yamaha Racing Coaster yang letaknya di zona Studio Central dan berada di luar ruangan. Saat itu, kebanyakan pengunjungnya adalah rombongan siswa SMP. Saya pun tak mau kalah.
"Untuk yang mau naik Yamaha Racing Coaster, tinggi badan minimal 135 cm. Ini untuk prosedur safety," jelas Tasha.
Yamaha Racing Coaster dapat menampung 12 orang. Tasha sebelumnya sudah menjelaskan, Yamaha Racing Coaster menggunakan teknologi LIM (Linear Induction Motor). Artinya, roller coaster ini dapat bermanuver mundur dengan kencang dan kecepatannya mampu mencapai 130 km/jam. Total lama waktunya hanya 40 detik.
"Semua barang seperti kamera dan barang-barang di kantong harus dikeluarkan dan tidak boleh dibawa, supaya tidak jatuh," tutur Tasha mengingatkan.
Saat itu, saya duduk sendirian tanpa ada orang di samping. Begitu pengaman sudah terpasang, ada Jorge Lorenzo pebalap Moto GP yang menyapa kami di depan layar dan menghitung aba-aba mundur sebelum roller coaster meluncur.
Wussh! Roller coaster langsung meluncur cepat naik ke atas dan meliuk ke bawah. Lalu, roller coaster ini langsung belok ke kiri dengan kencang dan malah tambah kencang saat kembali naik ke atas yang lintasannya 90 derajat!
Kereta sempat berhenti satu detik di atas dan kembali meluncur kencang sambil mundur. Saya dan penumpang lainnya hanya bisa berteriak ketakutan. Bayangkan saja, dari meluncur kencang ke depan lalu kembali meluncur kencang sambil mundur. Gila!
Kereta kembali ke tempat semula dan semua orang menghela nafas panjang. Setelah pengaman dibuka, saya dan penumpang lainnya terlihat kesulitan berdiri. Bahkan, beberapa ada yang pusing hingga harus dibantu oleh temannya.
"Serem..serem (seram-red)," lirih salah satu penumpang wanita yang terlihat sangat ketakutan setelah naik Yamaha racing Coaster ini.
Perut saya terasa sedikit mual dan kepala pusing seperti tertekan setelah naik Yamaha Racing Coaster. 40 Detik naik Yamaha Racing Coaster rasanya bisa membuat jantung mau copot. Tasha yang saat itu tidak naik, hanya bisa senyum-senyum melihat saya sehabis mencoba permainan ini.
"Kalau ke Trans Studio Bandung, memang wajib coba naik Yamaha Racing Coaster," katanya.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan