Ekstrem! Pipi Ditusuk-tusuk di Pawai Cap Go Meh Singkawang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ekstrem! Pipi Ditusuk-tusuk di Pawai Cap Go Meh Singkawang

- detikTravel
Kamis, 27 Feb 2014 08:28 WIB
Pipi ditusuk-tusuk dalam pawai Cap Go Meh (Utami/detikTravel)
Singkawang - Perayaan Cap Go Meh di Singkawang sangat spesial. Para peserta pawai yang sakti, biasa disebut tatung, akan kesurupan massal. Mereka tanpa ragu menusuk pipi mereka sampai tembus dan menusuk senjata tajam ke tubuhnya!

Sejak awal mendengar kata perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat sudah membuat hati ciut. Betapa tidak, dari berbagai artikel di internet tentang acara tersebut, dengan banyaknya para tatung yang beraksi dengan senjata tajam tampaknya cukup memberi gambaran bagaimana pawai itu akan berlangsung.

Perayaan Cap Go Meh tahun ini, detikTravel mendapat kesempatan menyaksikan langsung perayaan tersebut yang diadakan tepat di tengah Pasar Tengah, Kota Singkawang 2 pekan lalu.

Ternyata memang kenyataannya seperti yang dibayangkan. Pawai ratusan tatung dengan atraksinya itu benar-benar membuat gentar. Seorang tatung dengan baju berdarah-darah dan tatapan nanar duduk di atas tandunya.

"Anda bisa lihat bahwa yang ditusukkan ke pipinya melalui mulutnya sebenarnya adalah gir motor yang sudah ditajamkan," kata pembawa acara.

Lalu melintas lagi seorang tatung wanita dalam balutan gaun berwarna pink. Awalnya dia duduk diam di atas tandunya yang terbuat dari dua buah pedang yang melintang. Sementara kakinya berpijak pada puluhan paku tajam. Anggun dan cantik.

Tapi itu hanya sebentar, karena tak lama kemudian tiba-tiba matanya seperti terbalik hingga hanya terlihat putihnya saja. Lalu sang tatung wanita itu menandak-nandak mengikuti suara tetabuhan.

Tatung perempuan lain yang menggunakan gaun putih juga demikian. Dia yang tadinya duduk manis di atas tandu, tiba-tiba berteriak, menggoyang-goyangkan tandu tiga kali lalu beratraksi di atasnya. Mulai dari memukul-mukulkan mandau ke tubuhnya atau memutar tubuh dengan bertumbu pada ujung pedang sebagai sumbunya sampai merobek seekor ayam dengan mulut mereka.

"Tampaknya memang menggoyang-goyangkan tandu menjadi semacam ritual untuk mereka saat hendak beratraksi," kata sang pembawa acara mengiringi pawai tersebut.

Berbagai atraksi tatung ini disambut para pengunjung dengan berbagai reaksi. Ada yang bertepuk tangan dan tertawa, tapi tak sedikit yang memalingkan wajah karena ngeri. Menparekraf Mari Elka Pangestu pun sangat mengagumi tradisi ini walaupun juga takjub melihatnya.

(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads