Mungkin selama ini kebanyakan traveler lebih mengenal Kampung Baduy sebagai desa asli Sunda. Padahal, masih ada lagi kampung adat yang akan mengenalkan Anda dengan budaya Sunda, yakni Kampung Naga.
Kampung Naga berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Sama seperti Baduy, penduduk Kampung Naga masih sangat memegang teguh adat istiadat leluhur.
Hal ini bisa wisatawan lihat dari suasana kampung yang ada. Begitu tiba, turis tidak langsung tiba di lokasi. Anda masih diminta berjalan kaki menuruni ratusan anak tangga. Barulah 30 menit kemudian wisatawan tiba di lokasi.
Silakan terpesona melihat alam yang sangat terjaga di sana. Undakan sawah, sungai jernih dan bangunan rumah tradisional memenuhi kampung ini.
Hampir seluruh rumah di Kampung Naga memiliki bentuk yang sama. Bagian atap terbuat dari ijuk dan hampir seluruh bangunan terbuat dari kayu. Satu hal yang menarik, hampir seluruh rumah memiliki kolam ikan di bagian depan.
Meski sangat tradisional, kampung ini sudah mulai tersentuh budaya modern. Ini terlihat dari sudah adanya listrik dan televisi di sana.
Tak perlu bingung soal menginap. Ada banyak warga yang bersedia menyewakan rumahnya untuk ditempati sementara oleh wisatwan. Ya, desa ini memang terbuka untuk siapa saja yang ingin datang.
Penduduk setempat juga ramah. Anda bisa menikmati suasana desa sambil berbincang hangat dengan masyarakat lokal.
Ingin membeli oleh-oleh? Kampung Naga juga memiliki toko suvenir yang menjual aneka kerajinan tangan. Membeli di sana, sama saja dengan membantu perekonomian mereka.
Eits, tapi ada satu hal yang perlu turis ketahui soal kampung naga ini. Karena masih memegang adat istidat, masyarakat Kampung Naga masih percaya terhadap beberapa pantangan atau hal yang tabu dilakukan.
Soal kesenian, penduduk Kampung Naga pantang mengadakan pertunjukkan seni seperti wayang golek, dangdut, pencak silat. Meski begitu, penduduk yang ingin melihat pertunjukkan tersebut tetap diperbolehkan, hanya saja harus di luar wilayah Kampung Naga.
Selain itu, pantangan di Kampung Naga adalah dilarang membicarakan soal adat istiadat dan asal usul kampung pada hari-hati tertentu. Hari tersebut adalah Selasa, Rabu dan Sabtu.
Seluruh keunikan yang dimiliki Kampung Naga itulah yang membuatnya semakin menarik untuk dikunjungi. Jadi, kapan giliran Anda?
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar