Bicara soal desa pinggir pantai, rasanya bisa Anda temukan di tiap daerah di bagian timur Indonesia. Desa-desa tersebut punya hamparan pasir pantai yang putih dan perairan jernih. Sekali datang, rasanya enggan pulang saja.
Disusun detikTravel, Kamis (13//2014) berikut 5 desa tepi pantai yang cantik di Indonesia:
|
1. Desa Tanjung Karang, Palu
(Sastri/detikTravel)
|
Desa Tanjung Karang sudah jadi destinasi wisata sejak tahun 2000 silam, dengan rata-rata kunjungan 6.000 turis mancanegara per tahun. Pasir pantai di sana bertekstur halus yang dapat memanjakan kaki saat berjalan di atasnya. Deretan warung makan dengan wangi ikan bakar dan aneka makanan seafood di sekitar pantainya bakal bikin Anda tergoda.
Yang unik, di Desa Tanjung Karang terdapat 'taksi wisata' berupa perahu. Cukup dengan kocek Rp 50.000-100.000, Anda bisa menyewanya untuk mengarungi perairan jernih. Di Desa Tanjung Karang ada satu 1 dive resort, yakni Prince John Dive Resort dan beberapa homestay untuk menginap. Sst... Tanjung Karang masih bebas sampah lho!
1. Desa Tanjung Karang, Palu
(Sastri/detikTravel)
|
Desa Tanjung Karang sudah jadi destinasi wisata sejak tahun 2000 silam, dengan rata-rata kunjungan 6.000 turis mancanegara per tahun. Pasir pantai di sana bertekstur halus yang dapat memanjakan kaki saat berjalan di atasnya. Deretan warung makan dengan wangi ikan bakar dan aneka makanan seafood di sekitar pantainya bakal bikin Anda tergoda.
Yang unik, di Desa Tanjung Karang terdapat 'taksi wisata' berupa perahu. Cukup dengan kocek Rp 50.000-100.000, Anda bisa menyewanya untuk mengarungi perairan jernih. Di Desa Tanjung Karang ada satu 1 dive resort, yakni Prince John Dive Resort dan beberapa homestay untuk menginap. Sst... Tanjung Karang masih bebas sampah lho!
2. Desa Wabula, Buton
(Shafa/detikTravel)
|
Rumah-rumah di Desa Waluba adalah berbentuk rumah panggung. Jika di Sumatera bagian bawah rumah panggung dijadikan tempat menyimpan hasil pertanian, maka di Desa Waluba dijadikan tempat para wanita untuk menenun. Traveler bisa melihat sekaligus mengenal tenun khas Buton dari dekat. Kalau tertarik membeli, siapkan biaya mulai Rp 150 ribu.
Memasuki sore hari, saatnya untuk bersantai. Datanglah ke pantainya yang berpasir putih dan halus sambil menanti hari berganti.
2. Desa Wabula, Buton
(Shafa/detikTravel)
|
Rumah-rumah di Desa Waluba adalah berbentuk rumah panggung. Jika di Sumatera bagian bawah rumah panggung dijadikan tempat menyimpan hasil pertanian, maka di Desa Waluba dijadikan tempat para wanita untuk menenun. Traveler bisa melihat sekaligus mengenal tenun khas Buton dari dekat. Kalau tertarik membeli, siapkan biaya mulai Rp 150 ribu.
Memasuki sore hari, saatnya untuk bersantai. Datanglah ke pantainya yang berpasir putih dan halus sambil menanti hari berganti.
3. Desa Sawing Rai, Raja Ampat
(Afif/detikTravel)
|
Desa Sawing Rai punya Bukit Manjai yang dihuni banyak burung cendrawasih. Setelah trekking 30 menit, Anda bisa melihat burung cendrawasih tanpa menggunakan teropong alias dengan mata telanjang. Inilah kegiatan bird watching yang digemari turis dengan kocek hanya Rp 100 ribu saja.
Selain itu, Anda juga bisa memberi makan ikan atau fish feeding di tepian pantai. Tinggal masukan tangan yang sudah dilumuri adonan sagu ke dalam air, maka ikan-ikan kecil beraneka warna akan mencaploknya. Desa Sawing Rai punya lima homestay yang terbilang murah, yakni dengan harga Rp 500 ribu per kepala per malam. Uniknya, homestay-homestay tersebut ada di lepas pantai yang punya perairan jernih. Asyik!
3. Desa Sawing Rai, Raja Ampat
(Afif/detikTravel)
|
Desa Sawing Rai punya Bukit Manjai yang dihuni banyak burung cendrawasih. Setelah trekking 30 menit, Anda bisa melihat burung cendrawasih tanpa menggunakan teropong alias dengan mata telanjang. Inilah kegiatan bird watching yang digemari turis dengan kocek hanya Rp 100 ribu saja.
Selain itu, Anda juga bisa memberi makan ikan atau fish feeding di tepian pantai. Tinggal masukan tangan yang sudah dilumuri adonan sagu ke dalam air, maka ikan-ikan kecil beraneka warna akan mencaploknya. Desa Sawing Rai punya lima homestay yang terbilang murah, yakni dengan harga Rp 500 ribu per kepala per malam. Uniknya, homestay-homestay tersebut ada di lepas pantai yang punya perairan jernih. Asyik!
4. Desa Arborek, Raja Ampat
(Afif/detikTravel)
|
Desa Arborek berjarak sekitar 1 jam dengan boat dari Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat. Setibanya di pulau kecil tersebut, rumah-rumah yang beratap seng dengan banyak pohon kelapa di sekitar pantai dan dermaga kecil akan menyambut Anda. Tengoklah perairan di sekitar dermaga, sangat jernih sampai-sampai Anda bisa melihat ikan badut dengan jelas. Wow!
Kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan di Desa Arborek adalah diving. Di sana ada Manta Point, suatu titik selam yang berisikan banyak ikan manta di kedalaman 15 meter. Kalau tak bisa diving, wisatawan bisa snorkeling di sekitar dermaga dan melihat terumbu karang dengan beragam ukuran. Desa Arborek juga punya homestay dengan harga yang bersahabat, yaitu Rp 350 ribu per orang per malam.
4. Desa Arborek, Raja Ampat
(Afif/detikTravel)
|
Desa Arborek berjarak sekitar 1 jam dengan boat dari Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat. Setibanya di pulau kecil tersebut, rumah-rumah yang beratap seng dengan banyak pohon kelapa di sekitar pantai dan dermaga kecil akan menyambut Anda. Tengoklah perairan di sekitar dermaga, sangat jernih sampai-sampai Anda bisa melihat ikan badut dengan jelas. Wow!
Kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan di Desa Arborek adalah diving. Di sana ada Manta Point, suatu titik selam yang berisikan banyak ikan manta di kedalaman 15 meter. Kalau tak bisa diving, wisatawan bisa snorkeling di sekitar dermaga dan melihat terumbu karang dengan beragam ukuran. Desa Arborek juga punya homestay dengan harga yang bersahabat, yaitu Rp 350 ribu per orang per malam.
5. Desa Tablanusu, Jayapura
(Sastri/detikTravel)
|
Desa Tablanusu punya pantai yang khas. Pantai di sana tidak berpasir putih, melainkan pantainya penuh batu-batu koral yang kecil. Batu-batu tersebut diyakini bisa menjadi tempat pijat refleksi alami telapak kaki. Belum lagi, di depan pantainya ada pemandangan cantik berupa perbukitan hijau. Gazebo-gazebo kayu di sekitar pantai bisa jadi tempat asyik bersantai di pantai.
Desa Tablanusu juga mempunyai sisa-sisa peninggalan tentara sekutu pada Perang Dunia II. Di sana ada tanki-tanki raksasa yang dulunya adalah penyimpanan bahan bakar untuk kapal dan tanki prajurit AS di bawah pimpinan Jenderal Douglas McArthur. Wisata alam, wisata sejarah dan wisata budaya bisa Anda temui di Desa Tablanusu!
5. Desa Tablanusu, Jayapura
(Sastri/detikTravel)
|
Desa Tablanusu punya pantai yang khas. Pantai di sana tidak berpasir putih, melainkan pantainya penuh batu-batu koral yang kecil. Batu-batu tersebut diyakini bisa menjadi tempat pijat refleksi alami telapak kaki. Belum lagi, di depan pantainya ada pemandangan cantik berupa perbukitan hijau. Gazebo-gazebo kayu di sekitar pantai bisa jadi tempat asyik bersantai di pantai.
Desa Tablanusu juga mempunyai sisa-sisa peninggalan tentara sekutu pada Perang Dunia II. Di sana ada tanki-tanki raksasa yang dulunya adalah penyimpanan bahan bakar untuk kapal dan tanki prajurit AS di bawah pimpinan Jenderal Douglas McArthur. Wisata alam, wisata sejarah dan wisata budaya bisa Anda temui di Desa Tablanusu!
Halaman 2 dari 12
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit