DetikTravel berkesempatan menyeberangi Banyuwangi-Bali bersama Tim Caldera Sobek, Selasa (27/5/2014) lalu. Kapal bergerak meninggalkan pelabuhan Ketapang, Banyawangi sekitar pukul 02.15 WIB.
Penumpang tidak terlalu ramai. Sebagian tampak menyaksikan video ceramah agama dari layar TV yang disediakan pihak kapal, sementara yang lain berbincang dengan sesamanya. Ada yang sambil menikmati pemandangan laut, ada juga yang tertidur di bangku kapal yang berwarna biru.
Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk terasa berbeda bila dibandingkan Merak Banten-Bekaheuni Lampung. Sebabnya, dalam penyebarangan ini bersih dari pedagang asongan. Tak ada satu pun pedagang kopi, nasi atau lainnya yang tampak menjajakan dagangan. Sementara pedagang tetap di kapal, tampak asyik bermain kartu dengan tiga orang rekannya.
Meski penyeberangan dilakukan pada dini hari, udara tidak terlalu dingin. Angin berhembus dengan pelan hingga suhu tidak terlalu dinggin ketika menerpa badan. Sebagian besar penumpang tampak hanya mengenakan kaos dalam pelayaran itu.
Kendati tak dapat melihat pemandangan laut sebagaimana siang hari. Namun, lampu-lampu sejumlah kapal yang sedang 'terparkir' dan lampu-lampu di sekitar tepian Pelabuhan Ketapang membentuk bias cahaya kemilauan di permukaan air laut. Cantik!
Namun disayangkan, kapal Ferry dua tingkat ini tampak telah berumur. Beberapa bagian dinding kapal terlihat penyok. Tanpa terasa, kapal bersandar di pelabuhan Gili Manuk sekitar pukul 03.15 WITA.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau