Aduh... Begini Lompat Batu di Nias Kalau Gagal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Aduh... Begini Lompat Batu di Nias Kalau Gagal

- detikTravel
Jumat, 20 Jun 2014 08:50 WIB
Pelompat batu yang gagal dan 'nyangkut' di atas batu (Afif/detikTravel)
Nias Selatan - Tradisi lompat batu di Nias terkenal lewat gambar uang kertas Rp 1.000 yang lama. Tapi, pernahkah Anda melihat kalau pelompat batu di sana gagal? Pelompat batunya 'nyangkut' di atas batu yang tingginya 2 meter. Aduh!

Lompat batu bisa wisatawan jumpai di Nias bagian selatan, tepatnya di Desa Bawamataluo. Inilah tradisi luhur yang umurnya ratusan tahun dan masih bisa Anda saksikan hingga kini.

Batu yang harus dilompati tingginya 2 meter 10 cm. Para pelompat batunya adalah pria, wanita tidak diperbolehkan. Tradisi lompat batu merupakan sebagai simbol dewasa, perkasa dan bertanggung jawab bagi pria yang bisa melakukannya.

"Namun, tak semua pelompat batu bisa melompati batu. Ada juga yang gagal," ujar salah satu pria Desa Bawamatuluo yang sudah 9 tahun menjadi pelompat batu, Imran Manao kepada detikTravel di sela-sela acara Lokakarya Nasional Pengembangan Kepariwisataan Kepulauan Nias, Rabu (18/6/2014) lalu.

Imran menjelaskan, kegagalan para pelompat batu biasanya adalah nyangkut di bagian atas batu. Kegagalan lainnya yang paling parah adalah patah kaki karena salah mendarat.

"Paling banyak itu nyangkut di atas. Jadi, kayak duduk begitu kelihatannya. Tapi, pasti sakit karena terbentur," kata pria berusia 25 tahun itu.

Saat itu, ada 9 pelompat batu yang beraksi. Salah satu peserta ketujuh ternyata gagal melompat dan persis seperti penjelasan Imran. Nyangkut di atas batu...

Sebelumnya, pria itu terlihat meyakinkan untuk melompat. Setelah berlari kecil, dia lompat dari atas batu kecil sebagai pijakan dan meluncur melompati batu dengan mengangkat dua kaki. Sayang, dia membentur bagian atas batu dan langsung duduk di bangku, seperti nyangkut.

"Aduh...," sorak masyarakat setempat dan rombongan wartawan yang menyaksikannya.

Pria itu langsung lompat dari atas batu dan berjalan meninggalkan kerumunan. Beberapa orang mengaku melihat darah keluar dari kakinya. Namun sayang, dirinya tidak terlihat lagi.

"Yang penting itu banyak latihan melompati bambu yang dibuat tiang dan atasnya dikaitkan bambu lagi seperti persegi panjang. Dan satu lagi, adalah keyakinan bisa melompati batunya," pungkas Imran.

(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads