Air terjun ini berada di sekitar 1 jam ke arah barat Kota Malang, atau 30 menit dari Alun-alun Kota Batu. Dari Alun-alun Kota Batu, berbelok ke arah kiri yang berujung pada sebuah jalan berkelok, dengan jurang di sisi kiri yang dipenuhi dengan hutan pinus. Jalan berkelok-kelok ini hampir serupa dengan jalanan menuju Puncak, Bogor.
Tiket masuk Coban Rondo sangat murah, Rp 8.000 per orang. Selain itu terdapat beberapa fasilitas lainnya seperti tubing, rafting, shooting target dan flying fox. Harga tiketnya kisaran Rp 15.000 hingga Rp 200.000. Sepanjang perjalanan dari pintu gerbang ke pintu masuk air terjun, kita dapat menjumpai area perkemahan.
Air terjun dengan ketinggian 84 meter ini terletak di Desa Pandesari, Pujon, Malang. Dibuka sebagai tempat wisata sejak tahun 1980. Air terjun ini berasal dari sumber mata air Cemoro Dudo yang airnya digunakan oleh PDAM dan masyarakat Kecamatan Pujon untuk kebutuhan sehari-hari.
Tak sabar menjajal dinginnya air terjun ini, kita bisa mencelupkan kaki ke dalamnya. Airnya dingin, karena terletak di ketinggian 1.135 mdpl.
Dari pintu masuk Coban Rondo, kita hanya perlu berjalan sekitar 10 menit. Sepanjang perjalanan di kanan kiri ada banyak monyet yang bergelantungan di pohon karena area ini merupakan area konservasi Perum Perhutani Malang. Tak perlu khawatir, mereka tidak akan mengganggu pengunjung.
Coban yang berarti air terjun, dan Rondo yang berarti janda. Di air terjun inilah legenda menyebutkan Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi menunggu suaminya, Raden Baron Kusuma yang sedang bertempur melawan Joko Lelono yang terpikat dengan Dewi Anjarwati.
Joko Lelono memerintahkan Punakawan untuk menyembunyikan Dewi Anjarwati di sebuah air terjun. Pernikahan Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusuma yang baru 36 hari pun kandas karena Raden Baron Kusuma dan Joko Lelono gugur dalam pertempuran. Konon batu besar yang berada di depan air terjun inilah tempat Dewi Anjarwati duduk menanti kedatangan suaminya.
Di musim liburan sekolah seperti saat ini, pengunjung lebih banyak berasal dari luar Malang. Mereka datang menggunakan bus besar, tak heran jika pengelola mempersiapkan parkiran yang sangat luas di sini.
Penasaran dengan Air Terjun Coban Rondo, disarankan untuk tidak mengunjungi tempat ini saat musim hujan. Karena pengelola melarang pengunjuk memasuki area air terjun saat hujan turun.
(shf/shf)












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Koster Akui Jumlah Wisatawan Domestik ke Bali Turun di Libur Nataru