Pulau Nokoh adalah nama pulau di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pulau mungil ini punya hamparan pasir putih yang sangat cantik, memanjang mirip permadani. Letaknya bersebelahan dengan Pulau Gili.
Panas menyengat tak menyurutkan rombongan Ekspedisi Pulau Bawean menuju Pulau Gili dan Nokoh. Rombongan kami, berjumlah sekitar 20 orang langsung disambut oleh ibu-ibu setempat.
Ekspedisi yang digelar akhir pekan lalu itu memang bertujuan untuk mendongkrak potensi pariwisata Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Bawean adalah gugusan pulau dengan banyak pulau kecil yang menakjubkan seperti Pulau Cina, Pulau Nusa, Pulau Nokoh, Pulau Gili, Tanjung Kodok, dan objek wisata lainnya seperti Danau Kastoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pulau yang dikunjungi adalah Gili Nokoh. Rombongan berangkat dari Dermaga Pamone di Kecamatan Sangkapura. Perjalanan menuju Pulau Gili dan Pulau Nokoh membutuhkan waktu hampir 30 menit.
Ombak besar membuat perahu motor yang ditumpangi rombongan dari Dinas Perhubungan Jatim, Dinas Perikanan dan Kelautan dan Tim Medis dari Universitas Hang Tuah pun sempat terombang-ambing.
Namun rasa was-was itu sirna ketika dari kejauhan terlihat Pulau Nokoh yang menyambung dengan Pulau Gili terlihat.
Hamparan pasir Pulau Nokoh membuat rombongan begitu girang. "Pasir putihnya seperti permadani ya," kata Adi Pasaribu, salah satu panitia ekspedisi, akhir pekan lalu.
Pulau Nokoh memang cukup indah dan bersih. "Pulau Nokoh memang seksi. Belum banyak wisatawan yang datang ke pulau itu," tambah Adi.
Di pulau itu, wisatawan bisa menikmati keindahan lautnya selain hanya sekedar jalan-jalan menikmati putihnya pasir yang membentang mengeliling pulau.
"Tapi keindahan alam bawah lautnya masih menarik di perairan Pulau Cina di Kecamatan Tambak," kata Adi.
Bila wisatawan ingin belanja lobster, bisa ke Pulau Gili. Kampung nelayan tanpa listrik yang bertetangga dengan Pulau Nokoh ini memang dihuni warga yang sehari-hari melaut mencari ikan.
Hanya saja, untuk menuju ke Gili Nokoh tidak mudah. Sebab, transportasi yang tersedia berupa perahu motor belum bisa melayani perorangan. Tarifnya berkisar Rp 400-750 ribu.
"Harus mencarter atau sewa satu perahu. Kalau cuma dua atau tiga orang saja kan kemahalan, jadi harus rombongan banyak orang biar jadi murah," kata Adi.
Warga Bawean yang ikut rombongan, Faisyal Akli, juga mengakui bahwa potensi wisata alam di Pulau Gili Nokoh memang perlu digenjot agar perekonomian warga sekitar ikut terdongkrak.
"Pulau Bawean, khususnya di Nokoh ini indah sekali. Mungkin ke depannya, harus ada perahu motor reguler yang bisa melayani wisatawan yang ingin plesir ke Nokoh," kata Faisyal yang selama ini kerap mengantar wisatawan keliling Bawean.
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum