Keraton Kasepuhan berlokasi di Jl Jagasatru dengan waktu kunjungan dari pukul 09.00 dan tutup pukul 17.00 WIB. Keraton ini adalah tempatnya wisatawan mengenal budaya dan sejarah dari Kesultanan Cirebon dan riwayat hidup Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo.
Namun di balik itu, Keraton Kasepuhan tak lepas dari hal-hal yang berbau misteri. Bukan mengada-ada, namun hampir di setiap bangunan tua di dunia pasti punya cerita mistis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situs resmi Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat, Rabu (12/11/2014) konon mata dari lukisan Prabu Siliwangi ini akan bergerak mengikuti tatapan orang yang melihatnya. Tak hanya mata, ibu jari kakinya juga!
Banyak pelukis yang bilang kalau itu adalah efek dari lukisan. Namun tak sedikit juga yang beranggapan, itu merupakan bentuk 'pengawasan' dari lukisannya terhadap para pengunjung keraton.
Usut punya usut, pelukisnya adalah pria bernama Tatang asal Garut yang melukisnya di tahun 2008 dan menyumbangkan untuk pihak Keraton Kasepuhan. Bahkan kabarnya, Tatang melukis Prabu Siliwangi setelah mendapat wangsit. Dia mengaku didatangi langsung oleh Prabu Siliwangi dalam mimipinya dan kemudian setelah itu langsung melukisnya.
Lukisan berukuran 1,5 x 1 meter ini dipajang begitu saja di dinding tanpa ada kaca atau pagar pembatas. Wisatawan pun bebas melihatnya dari dekat.
Beberapa waktu lalu, detikTravel juga pernah menlihat dari dekat lukisan Prabu Siliwangi di Keraton Kasepuhan ini. Menurut salah satu pemandu keraton, banyak kisah mistis dari lukisan Prabu Siliwangi.
Katanya, pernah ada seorang anak kecil yang kesurupan setelah tiba di rumah, sehabis berkunjung ke Keraton Kasepuhan dan melihat lukisan Prabu Siliwangi. Saat kesurupan, sang anak berbicara dengan bahasa Sunda dan suaranya amat wibawa. Diyakini itu adalah roh atau jin yang menyerupai Prabu Siliwangi.
Anak yang sedang kesurupan itu berkali-kali berujar, orang tua dari anak ini harus bisa menjaga dan membimbingnya untuk hidup yang benar. Akhirnya, salah satu perwakilan Keraton Kasepuhan bisa menyembuhkan si anak tersebut yang kabarnya sudah sakit-sakitan dan sering kesurupan selama satu minggu lebih.
Cerita lainnya, beberapa wisatawan yang memotret luksian Prabu Siliwangi mendapatkan hasil foto yang gelap. Padahal, kamera tidak ada masalah dan ruangan sedang terang. Menurut kepercayaan pemandu setampat, hal itu bisa saja terjadi karena hati si wisatawannya sedang kotor.
Misteri selamanya akan jadi misteri. Di balik kisah lukisan Prabu Siliwangi, Keraton Kasepuhan sejatinya adalah destinasi wisata sejarah yang wajib dikunjungi saat Anda datang ke Cirebon. Tiket masuknya pun tak lebih dari Rp 10 ribu dan siapkan pula uang tip untuk pemandu keratonnya.
Selain lukisan Prabu Siliwangi, masih banyak benda-benda bersejarah yang menarik dan punya kisah-kisah tersendiri. Yuk, ke Keraton Kasepuhan!
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!