Suku Kamoro di Papua, Camilannya Ulat Sagu & Cacing Tambelo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Papua

Suku Kamoro di Papua, Camilannya Ulat Sagu & Cacing Tambelo

- detikTravel
Kamis, 04 Des 2014 11:20 WIB
Suku Kamoro di Papua, Camilannya Ulat Sagu & Cacing Tambelo
Timika - Papua dianugerahi alam yang kaya, semua yang ada di alam dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Seperti yang dilakukan oleh Suku Kamoro di Timika, Papua. Mereka biasa mencamil ulat sagu dan Cacing Tambelo. Enak lho!

Jangan jijik dulu traveler, karena ulat sagu dan cacing tambelo ini ternyata punya kandungan protein yang sangat tinggi. Rasanya pun kenyal-kenyal enak. Wisatawan bisa mencoba saat ada festival suku Kamoro di Timika, Papua. detikTravel pun pernah mencobanya beberapa waktu silam:

1. Ini dia si ulat sagu

(Fitraya/detikTravel)
Ulat sagu adalah ulat gemuk seukuran ibu jari yang biasa hidup di batang pohon sagu. Mereka adalah sumber protein utama dan bahan makanan yang penting bagi Suku Kamoro, selain sagu tentunya.

Bagi para wisatawan, mungkin kesan pertama akan jijik begitu melihat wujud ulat sagu ini. Namun jangan salah, kandungan gizi dari ulat sagu ini sangat tinggi, terutama proteinnya. Nyam!

2. Dimakan mentah boleh, dibakar lebih nikmat

(Fitraya/detikTravel)
Suku Kamoro biasanya memakan ulat sagu mentah-mentah. Jika Anda cukup berani dan tidak merasa jijik, Anda boleh mencoba memakan ulat sagu ini seperti cara suku Kamoro. Rasanya lumer di dalam mulut!

Namun bagi Anda, para wisatawan yang baru pertama kali ingin mencoba dan merasa jijik bila memakannya mentah, Anda bisa mencoba untuk membakarnya seperti sate. Rasanya akan lebih enak. Ada aroma tersendiri begitu ulat dibakar di atas bara api, menghilangkan kesan jijik jika memakannya mentah.

3. Cara memakan dan rasa ulat sagu

(Fitraya/detikTravel)
Cara memakan ulat sagu sangat mudah. Pertama, pegang kepalanya, lalu gigit badannya lantas kepalanya dibuang karena bagian kepala ulat sagu keras dan tidak dapat dimakan.

Rasa ulat sagunya kenyal. Tekstur kulitnya seperti karet, namun daging di dalamnya seperti lemak. Rasanya nyaris tawar dengan sedikit beraroma seperti nangka. Hmm, harus Anda coba sendiri agar tahu rasanya.

4. Inilah cacing tambelo

(Fitraya/detikTravel)
Selain ulat sagu, Suku Kamoro juga biasa memakan cacing Tambelo. Cacing Tambelo biasa hidup di dalam batang kayu yang lapuk, di kawasan hutan bakau di Timika. Suku Kamoro pun tinggal di kawasan dataran rendah dekat pantai yang sama, sehingga mudah menjumpai cacing Tambelo sebagai makanan pokok mereka.

Bentuknya memanjang seperti tentakel cumi-cumi. Warnanya pun putih, teksturnya empuk dan kenyal, sehingga mudah untuk dikonsumsi.

5. Cara memakan cacing Tambelo dan rasanya

(Fitraya/detikTravel)
Dengan bantuk memanjang, cara memakan cacing Tambelo pun cukup mudah. Pegang kepalanya, angkat tinggi-tinggi di atas mulut, masukkan ke mulut Anda, lalu kunyahlah pelan-pelan mulai dari bagian ekornya hingga kepala.

Warga suku Kamoro biasa memakan cacing ini mentah-mentah. Namun untuk Anda yang baru pertama kali mencoba, bisa merendam cacing ini dalam air jeruk nipis, sehingga hilang rasa jijik. Rasanya enak! Seperti sedang makan seafood cumi-cumi. Nyam!

6. Khasiat cacing Tambelo

(Fitraya/detikTravel)
Cacing Tambelo ternyata punya khasiat yang dipercaya oleh Suku Kamoro selama turun-temurun. Khasiat cacing ini yaitu menambah keperkasaan pria. Setelah mengonsumsi cacing Tambelo, para pria percaya kejantanannya akan bertambah.

Hal tersebut bisa disebabkan karena kandungan protein cacing Tambelo yang sangat tinggi sehingga bisa digunakan sebagai afrodisiak alias makanan yang dapat menambah kejantanan bagi pria. Wah, wajib dicoba!
Halaman 2 dari 7
Ulat sagu adalah ulat gemuk seukuran ibu jari yang biasa hidup di batang pohon sagu. Mereka adalah sumber protein utama dan bahan makanan yang penting bagi Suku Kamoro, selain sagu tentunya.

Bagi para wisatawan, mungkin kesan pertama akan jijik begitu melihat wujud ulat sagu ini. Namun jangan salah, kandungan gizi dari ulat sagu ini sangat tinggi, terutama proteinnya. Nyam!

Suku Kamoro biasanya memakan ulat sagu mentah-mentah. Jika Anda cukup berani dan tidak merasa jijik, Anda boleh mencoba memakan ulat sagu ini seperti cara suku Kamoro. Rasanya lumer di dalam mulut!

Namun bagi Anda, para wisatawan yang baru pertama kali ingin mencoba dan merasa jijik bila memakannya mentah, Anda bisa mencoba untuk membakarnya seperti sate. Rasanya akan lebih enak. Ada aroma tersendiri begitu ulat dibakar di atas bara api, menghilangkan kesan jijik jika memakannya mentah.

Cara memakan ulat sagu sangat mudah. Pertama, pegang kepalanya, lalu gigit badannya lantas kepalanya dibuang karena bagian kepala ulat sagu keras dan tidak dapat dimakan.

Rasa ulat sagunya kenyal. Tekstur kulitnya seperti karet, namun daging di dalamnya seperti lemak. Rasanya nyaris tawar dengan sedikit beraroma seperti nangka. Hmm, harus Anda coba sendiri agar tahu rasanya.

Selain ulat sagu, Suku Kamoro juga biasa memakan cacing Tambelo. Cacing Tambelo biasa hidup di dalam batang kayu yang lapuk, di kawasan hutan bakau di Timika. Suku Kamoro pun tinggal di kawasan dataran rendah dekat pantai yang sama, sehingga mudah menjumpai cacing Tambelo sebagai makanan pokok mereka.

Bentuknya memanjang seperti tentakel cumi-cumi. Warnanya pun putih, teksturnya empuk dan kenyal, sehingga mudah untuk dikonsumsi.

Dengan bantuk memanjang, cara memakan cacing Tambelo pun cukup mudah. Pegang kepalanya, angkat tinggi-tinggi di atas mulut, masukkan ke mulut Anda, lalu kunyahlah pelan-pelan mulai dari bagian ekornya hingga kepala.

Warga suku Kamoro biasa memakan cacing ini mentah-mentah. Namun untuk Anda yang baru pertama kali mencoba, bisa merendam cacing ini dalam air jeruk nipis, sehingga hilang rasa jijik. Rasanya enak! Seperti sedang makan seafood cumi-cumi. Nyam!

Cacing Tambelo ternyata punya khasiat yang dipercaya oleh Suku Kamoro selama turun-temurun. Khasiat cacing ini yaitu menambah keperkasaan pria. Setelah mengonsumsi cacing Tambelo, para pria percaya kejantanannya akan bertambah.

Hal tersebut bisa disebabkan karena kandungan protein cacing Tambelo yang sangat tinggi sehingga bisa digunakan sebagai afrodisiak alias makanan yang dapat menambah kejantanan bagi pria. Wah, wajib dicoba!

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads