Alat musik tradisional bisa diciptakan dari kebiasaan sehari-hari. Suku Osing di Banyuwangi misalnya, menjadikan lesung sebagai alat musik. Ini adalah hiburan mereka ketika sedang menumbuk padi.
Kini, tradisi musik yang bernama Othek tersebut sudah jarang ditemui. Namun turis bisa menyaksikannya di Sanggar Genjah Arum, yang terletak di Desa Adat Kemiren. Ini bukanlah sanggar seni melainkan kedai kopi milik ahli kopi kelas internasional, Setiawan Subekti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat musik tersebut merupakan lesung yang dibuat dari kayu. Bentuknya persegi panjang, dengan lubang untuk menumbuk padi di bagian tengah. Namun bagian yang dipukul dengan alu tak hanya tengahnya, namun juga bagian-bagian depan dan samping lesung.
Awalnya, tradisi ini dimainkan oleh Suku Osing saat masa panen padi selesai. Pertunjukannya selalu menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat kala itu. Othek juga biasa dimainkan saat hajatan.
Saat detikTravel berkunjung beberapa waktu lalu, banyak turis yang tertarik dan memotret para nenek yang memainkan Othek. Pertunjukan Othek di Sanggar Genjah Arum juga biasa diiringi dengan biola, menimbulkan harmonisasi antara musik modern dan tradisional.
Sanggar Genjah Arum juga menjadi langganan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas untuk menjamu para tamu. Dubes AS untuk Indonesia, Robert O Blake yang menghabiskan liburan Thanksgiving di Banyuwangi juga sempat mengunjungi tempat ini.
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Aturan Baru Bagasi, Presdir Lion Air Group: Demi Keselamatan