4 Alasan Untuk Merayakan Imlek di Chinatown Semarang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Semarak Chinatown

4 Alasan Untuk Merayakan Imlek di Chinatown Semarang

- detikTravel
Rabu, 18 Feb 2015 09:25 WIB
4 Alasan Untuk Merayakan Imlek di Chinatown Semarang
Semarang - Chinatown Semarang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan budaya Tionghoa dan seringkali menjadi tujuan wisata menjelang perayaan Imlek. Kurang lebih ada 4 alasan mengapa harus ke Chinatown Semarang.

Mulai dari jumlah kelenteng yang banyak, hingga Kelenteng Sam Poo Kong yang merupakan petilasan Laksamana Cheng Hoo, adalah beberapa alasan untuk menyambut Imlek di Chinatown Semarang. Dikumpulkan detikTravel, Rabu (18/2/2015) berikut 4 alasannya:

1. Banyak kelenteng

(Yun Damayanti/d'Traveler)
Bukan tanpa alasan kalau Semarang disebut sebagai kota 1.001 Kelenteng. Faktanya, terdapat setidaknya 10 kelenteng yang tersebar Semarang. Menjelang Imlek dan Cap Go Meh, Anda bisa tur keliling kelenteng di Semarang.

Selain Kelenteng Sam Poo Kong yang terkenal, ada juga Kelenteng Tay Kek Sie yang didirikan pada tahun 1746. Ada juga Kelenteng Siu Hok Bio di Jalan Wotgandul Timur, serta Kelenteng Wie Wie Kiong yang punya pengaruh Eropa dan kolam ikan.

Lalu masih ada Kelenteng Tek hay Bio, See Hoo Kiong, Hoo Hok Bio, Tri Noto Buko Bawono, Tri Setia Bakti, Hok Sing Bio Bugangan, Grajen, Ling Hok Bio, dan masih ada lainnya. Kelenteng di Semarang tidak akan habis dikelilingi dalam sehari.

2. Kelenteng Sam Poo Kong

(Ermila Klislinar/d'Traveler)
Nama Kelenteng Sam Poo Kong di Jalan Simongan sudah sangat terkenal di Semarang. Sejarahnya, Kelenteng Sam Poo Kong merupakan tempat pendaratan Laksamana Cheng Ho yang datang dari Tiongkok. Warna merah terlihat dominan di area kelenteng.

Di bagian depan kelenteng, berdiri replika dari sang Laksamana Cheng Ho. Pesona Laksamana Cheng Ho menjadi daya tarik bagi kaum Tionghoa, tidak terkecuali wisatawan untuk datang dan melihat Kelenteng Sam Poo Kong secara langsung.

Pengunjung juga dapat menemukan makam seorang juru mudi dari kapal Laksamana Cheng Ho. Berhubung area kelenteng cukup besar dan luas, merayakan Imlek di sini tentunya akan lebih asyik tanpa perlu berdesak-desakan.

3. Acara Pasar Imlek Semawis

(Facebook/Pasar Imlek Semawis)
Menjelang perayaan Imlek, kawasan Pecinan di Semarang punya acara tahunan Pasar Imlek Semawis. Tahun ini, Pasar Imlek Semawis juga kembali diadakan pada tanggal 4-17 Februari 2015.

Dalam acara tahunan yang digagas oleh Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), pengunjung dapat melihat pertunjukan kesenian peranakan di Jalan Gang Warung. Mulai dari wayang potehi, jipin, sampai wushu.

Event tahunan Pasar Imlek Semawis sekaligus menjadi upaya revitalisasi akan kebudayaan Tionghoa yang sudah dari dulu di Semarang. Walaupun acaranya sudah beres untuk tahun ini, kemeriahannya masih terasa.

4. Kuliner yang beragam

(AngeLia Maria/d'Traveler)
Alasan terakhir untuk merayakan Imlek di Chinatown Semarang adalah kulinernya yang beragam. Budaya Jawa yang berpadu dengan Tionghoa melahirkan ragam kuliner yang nikmat dan dapat dinikmati oleh banyak orang.

Mulai dari soto sampai bubur khas Tionghoa yang punya porsi besar, tentunya halal dan dapat dinikmati siapa saja. Soal jajanan, Chinatown Semarang memang direkomendasikan.

Salah satu tempat terbaik untuk mencoba kuliner di Chinatown Semarang terletak di pasar Jalan Gang Baru. Selain dapat menikmati kuliner, pengunjung juga dapat merasakan langsung nuansa Imlek yang terasa kental.
Halaman 2 dari 5
Bukan tanpa alasan kalau Semarang disebut sebagai kota 1.001 Kelenteng. Faktanya, terdapat setidaknya 10 kelenteng yang tersebar Semarang. Menjelang Imlek dan Cap Go Meh, Anda bisa tur keliling kelenteng di Semarang.

Selain Kelenteng Sam Poo Kong yang terkenal, ada juga Kelenteng Tay Kek Sie yang didirikan pada tahun 1746. Ada juga Kelenteng Siu Hok Bio di Jalan Wotgandul Timur, serta Kelenteng Wie Wie Kiong yang punya pengaruh Eropa dan kolam ikan.

Lalu masih ada Kelenteng Tek hay Bio, See Hoo Kiong, Hoo Hok Bio, Tri Noto Buko Bawono, Tri Setia Bakti, Hok Sing Bio Bugangan, Grajen, Ling Hok Bio, dan masih ada lainnya. Kelenteng di Semarang tidak akan habis dikelilingi dalam sehari.

Nama Kelenteng Sam Poo Kong di Jalan Simongan sudah sangat terkenal di Semarang. Sejarahnya, Kelenteng Sam Poo Kong merupakan tempat pendaratan Laksamana Cheng Ho yang datang dari Tiongkok. Warna merah terlihat dominan di area kelenteng.

Di bagian depan kelenteng, berdiri replika dari sang Laksamana Cheng Ho. Pesona Laksamana Cheng Ho menjadi daya tarik bagi kaum Tionghoa, tidak terkecuali wisatawan untuk datang dan melihat Kelenteng Sam Poo Kong secara langsung.

Pengunjung juga dapat menemukan makam seorang juru mudi dari kapal Laksamana Cheng Ho. Berhubung area kelenteng cukup besar dan luas, merayakan Imlek di sini tentunya akan lebih asyik tanpa perlu berdesak-desakan.

Menjelang perayaan Imlek, kawasan Pecinan di Semarang punya acara tahunan Pasar Imlek Semawis. Tahun ini, Pasar Imlek Semawis juga kembali diadakan pada tanggal 4-17 Februari 2015.

Dalam acara tahunan yang digagas oleh Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), pengunjung dapat melihat pertunjukan kesenian peranakan di Jalan Gang Warung. Mulai dari wayang potehi, jipin, sampai wushu.

Event tahunan Pasar Imlek Semawis sekaligus menjadi upaya revitalisasi akan kebudayaan Tionghoa yang sudah dari dulu di Semarang. Walaupun acaranya sudah beres untuk tahun ini, kemeriahannya masih terasa.

Alasan terakhir untuk merayakan Imlek di Chinatown Semarang adalah kulinernya yang beragam. Budaya Jawa yang berpadu dengan Tionghoa melahirkan ragam kuliner yang nikmat dan dapat dinikmati oleh banyak orang.

Mulai dari soto sampai bubur khas Tionghoa yang punya porsi besar, tentunya halal dan dapat dinikmati siapa saja. Soal jajanan, Chinatown Semarang memang direkomendasikan.

Salah satu tempat terbaik untuk mencoba kuliner di Chinatown Semarang terletak di pasar Jalan Gang Baru. Selain dapat menikmati kuliner, pengunjung juga dapat merasakan langsung nuansa Imlek yang terasa kental.

(aff/aff)

Hide Ads