Kepala Museum Geologi, Sinung Baskoro mengajak detikTravel ke lantai 2. Di sana ada ruangan yang khusus menerangkan terkait pemanfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia. Dalam ruangan tersebut juga terpajang jenis-jenis mineral yang dilengkapi panel gambar dan layar informasi.
Yang pertama menarik perhatian adalah batu berwarna ungu tua berbentuk bulat diameter 15 centimeter yang dipajang di luar tanpa ditutup kaca. Juga di etalase yang ditutup kaca ada batu serupa setinggi 50 centimeter. Rupanya batu tersebut adalah batu yang bernama ilmiah Kristal Ametis atau yang kini tersohor dengan mana Batu Kecubung. Batu tersebut tidak diketahui asal mulanya karena pihak museum mendapatkan batu tersebut dengan cara membeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batu lain yang masih berupa bongkahan yang dipajang di museum tersebut yakni batu Sitrin, Safir dan Garnet. Batu-batu tersebut disajikan dalam diameter sekitar 10-15 centimeter. Tak hanya itu, di ruangan tersebut Museum Geologi juga memamerkan koleksi batu yang sudah dipoles sehingga terlihat jauh lebih cantik. Seperti batu Sunstone, Pirus, Fluorit dan Giok Jawa.
"Sebetulnya koleksi batu mulia ini cukup banyak juga, tapi disimpan di storage. Ini kami pamerkan yang paling ideal," kata Sinung.
Akhir Maret 2015 mendatang, Museum Geologi yang berada di Jalan Diponegoro, Bandung rencananya akan melaunching ruang pamer baru yang juga menyajikan batuan-batuan yang kini sedang populer. Sebagai bocoran, ada batu kecubung dan giok dalam ukuran yang cukup besar. Seperti apa penampakannya, kita tunggu saja!
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Kisah Pengkhianat Mataram, Makamnya Diinjak-injak Orang Setiap Hari
Desa Cantik Tempat El Rumi Melamar Syifa Hadju