Perayaan Cap Go Meh di Bogor berlangsung Kamis (6/3/2015) sore hingga malam hari di sepanjang kawasan Pecinan Bogor di Jl Suryakencana dan Jl Siliwangi. Presiden Jokowi membuka perayaan Cap Go Meh di Vihara Dhanagun alias Kelenteng Ho Tek Bio pukul 17.00 WIB, namun masyarakat sudah membanjir datang sejak pukul 15.00 WIB.
Sepanjang jalan, masyarakat Tionghoa berbaur dengan warga Bogor lainnya. Titik keramaian menyemut di Vihara Dhanagun, Gang Aut dan Vihara Dharmakaya. Apalagi ada panggung hiburan di depan Hotel 101 dan seberang Vihara Dhanagun. Sambil menunggu pawai lewat, warga di sekitar Vihara Dhanagun disuguhi barongsai, liong dan atraksi band musik lokal
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi memang suasana itulah yang terasa. Ketika akhirnya pawai dimulai, kesan yang terlihat adalah kemajemukan dan keharmonisan warga Bogor. Anggota TNI bermain marching band, umat Islam bersalawat sambil membawa mobil hias replika masjid, umat Hindu membawa ogoh-ogoh, warga Kalimantan di Bogor berbusana adat Dayak.
Ketika giliran pawai warga Tionghoa, nuansa akulturasinya sungguh terasa. Panji-panji kelenteng dibawa pria-pria berikat kepala Sunda ala Kabayan. Kelompok barongsai membunyikan yel-yel tradisional ala para pengiring Jaipong Sunda. Peserta pawai berbaju kampret hitam berdampingan dengan seragam-seragam kelompok barongsai.
"Di sini kami semua menyampur. Warga Tionghoa dan bukan Tionghoa melebur semua. Suryakencana ini daerah Bogor Suchi, Sunda China. Mau memecah-mecah kami, nggak bisa," kata Rudy yang berkumpul dengan teman-temannya para alumni sekolah Regina Pacis yang sudah paruh baya.
Sejumlah wisatawan asing tampak menikmati suasana. Jeprat! Jepret! Penggemar fotografi pun asyik membidikan kamera. Karena ini daerah wisata kuliner, banyak pengunjung yang memanfaatkan suasana sambil jajan.
Semakin malam, suasana semakin ramai. Yang paling ditunggu adalah Joli, tandu-tandu yang menggotong para dewa-dewa Konghucu. Tandu ini diarak beramai-ramai, ada sekitar belasan tandu yang digotong dalam barisan yang panjang dan meriah. Pawai Cap Go Meh ini berlangsung hingga larut malam.
Ketika perayaan keagamaan sering menjadi isu sensitif di Tanah Air, rakyat Indonesia harus belajar dari warga Bogor. Ritual Cap Go Meh tetap milik etnis Tionghoa, namun kegembiraan pawai budayanya adalah milik semua orang. Salut!
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!