Tak ada televisi, tak ada listrik, sinyal ponsel, atau rumah dari batu bata yang kokoh dan megah. Seperti inilah tempat tinggal komunitas Suku Dani, di pedalaman Papua tepatnya Lembah Baliem, dikelilingi Pegunungan Jayawijaya.
BACA JUGA: Festival Lembah Baliem, Atraksi Budaya ala Zaman Batu
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak ratusan tahun lalu, Suku Dani terkenal terampil menggunakan alat atau perkakas seperti kapak batu, pisau yang terbuat dari tulang binatang, bambu, juga tombak dari kayu galian yang sangat berat. Berbekal peralatan dari alam, mereka tinggal di gubuk bundar beratap jerami yang disebut Honai.
Karena letaknya di pedalaman, mayoritas Suku Dani belum mengenal agama. Mereka masih menganut paham kepercayaan terhadap nenek moyang, animisme dan dinamisme. Mereka juga percaya terhadap Atou, kekuatan sakti nenek moyang yang diturunkan secara patrilineal kepada anak laki-laki.
Ada beberapa hal unik tentang Suku Dani. Selain kehidupan tradisional, Suku Dani juga masih memasak secara tradisional yakni Bakar Batu. Bakar batu adalah suatu perayaan atau pesta yang biasa dilakukan Suku Dani saat menyambut kelahiran, pernikahan, tanda bersyukur, hingga upacara kematian.
BACA JUGA: Potong Jari & 5 Hal Unik dari Suku Dani di Papua
Tak hanya itu, para wanita Suku Dani juga punya tradisi potong jari. Tradisi ini merupakan bentuk bela sungkawa dari anggota keluarga yang meninggal. Tradisi potong jari hanya dilakukan para wanita Suku Dani yang sudah beristri. Ketika ada anggota keluarganya yang meninggal, maka jari mereka akan dipotong dengan kapak batu!
Cara ke sana:
Meski letaknya di pedalaman Papua, tak sulit bertemu dengan Suku Dani. Traveler bisa menyambangi Kota Wamena, kemudian menyewa kendaraan ke pemukiman Suku Dani di Lembah Baliem. Waktu paling baik adalah saat digelarnya Festival Lembah Baliem sekitar akhir tahun.
(sst/fay)












































Komentar Terbanyak
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak
Banjir Besar, KLH Bakal Tinjau Ulang Izin 8 Perusahaan di Aceh-Sumut-Sumbar