Syahdunya Jumatan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Syahdunya Jumatan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

- detikTravel
Jumat, 27 Mar 2015 07:50 WIB
Umat yang bergegas menuju masjid (Randy/detikTravel)
Jakarta - Bagi setiap traveler muslim, kewajiban untuk salat Jumat merupakan prioritas. Apabila berkunjung ke Bumi Serambi Makkah Aceh, cobalah Salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman. Suasananya begitu syahdu.

detikTravel yang singgah ke Banda Aceh pada Jumat pekan lalu (20/3/2015) sempat singgah ke Masjid Raya Baiturrahman dan merasakan langsung suasana Salat Jumat di sana. Secara esensi memang sama, namun suasananya lebih terasa.

Ketika bunyi adzan berkumandang dari Masjid Raya Baiturrahman saat dzuhur, mendadak semua orang terlihat menghentikan aktivitasnya untuk bersiap-siap. Mulai dari pedagang batu akik, makanan, hingga pemilik toko di pasar sekitar masjid, semuanya lantas bersiap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak berapa lama, jalanan dan toko-toko di sekitar Masjid Raya Baiturrahman mendadak lengang. Semuanya pergi menuju masjid untuk melaksanakan salat. Umat pun datang dari berbagai penjuru menuju masjid.

Pekarangan Masjid Raya Baiturrahman yang tadinya tidak begitu ramai, mendadak dipenuhi olah umat yang datang dari tiga pintu utama masjid. Adapun kaum wanita yang ddidominasi oleh ibu-ibu, juga datang untuk melaksanakan salat.

Setelah mengambil air wudhu dan menaruh sandal di rak yang disediakan, para umat pun segera mengambil posisi di dalam masjid. Namun walaupun kapasitas Masjid Raya Baiturrahman termasuk besar, umat yang mau beribadah terlihat tumpah ruah hingga tangga masjid di bagian luar.

Umat pun tampak begitu khusyuk dalam menjalankan salat yang berdurasi sekitar dua jam. Ya, salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman memang sedikit lebih lama, namun umat tetap syahdu mendengar dan memanjaatkan doa.

Usai salat Jumat, para umat pun dengan teratur keluar masjid dan menjalankan aktivitasnya kembali. Tidak jarang terlihat umat yang saling menyapa dan berjabat tangan satu sama lain. Kekerabatannya sangat terasa, berbeda seperti di Jakarta yang lebih individualistis.

Saya pun mengingat kembali tragedi tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004 silam. Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh merupakan salah satu masjid yang selamat dari tsunami, dan berfungsi sebagai tempat perlindungan kala itu.

Kebesaran Allah memang tiada tara. Penduduk Aceh pun tetap tegar dan menata kembali kehidupan yang sempat poranda karena tsunami.

(rdy/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads