Sam Poo Kong atau Sam Po Kong adalah gelar untuk Laksamana Cheng Ho alias Zeng He, artinya adalah Kasim Tiga Permata. Entah apa arti nama pemberian kaisar Tiongkok itu. Namun yang jelas, Kelenteng Sam Poo Kong dibangun di Semarang untuk menghormati laksamana tionghoa-muslim tersebut.
Beralamat di Jl Simorang Raya, Semarang, kelenteng ini bisa menjadi destinasi asyik untuk melewatkan sore di Semarang. Seperti saat detikTravel berkunjung ke sana, Sabtu (23/5/2015) kemarin, warga Semarang dan wisatawan asyik menikmati suasana. Hawa Semarang yang panas di siang hari pun sudah luntur.
Untuk masuk ke dalam kelenteng, wisatawan lokal membayar Rp 3.000 dan wisatawan asing membayar Rp 10.000. Selanjutnya tinggal menikmati suasana di dalam. Kesan pertama untuk saya adalah megah dan lega.
Maklum, dari belasan kelenteng yang pernah saya datangi, baru Kelenteng Sam Poo Kong yang memiliki lapangan tengah alias inner courtyard. Lebih mirip semacam alun-alun di tengah kelenteng. Parkiran mobil pun cukup lega di depan kelenteng.
Bangunan-bangunan utama kelenteng ada di keempat sisi lapangan ini. Di sisi selatan ada patung Chen Ho yang tinggi besar menjulang di atas pedestal. Pada dinding pedestal ada marmer berisi sejarah Cheng Ho melakukan ekspedisi dunia termasuk ke Indonesia.
Uniknya, tulisan versi bahasa Inggris dan bahasa Indonesia berbeda isinya. Bukan saling menerjemahkan lho. Baca saja dua-duanya biar makin paham.
Kemudian ada 3 bangunan untuk peribadatan, yang sisi selatan merupakan yang paling besar. Ruang ibadah ini tertutup untuk wisatawan, dan hanya diperuntukan bagi yang mau sembahyang. Namun kita masih bisa memfoto dari luar atau menjadikannya latar foto kita.
8 Patung boddhisatva dan kolam ikan yang memanjang di depan ruang peribadatan, menjadi bukti kuatnya unsur feng shui di kelenteng ini. Tapi, kalau tidak bisa melihat altar jangan kuatir. Masih ada satu bangunan lain di sisi timur seperti panggung, yang cukup megah untuk wisatawan menjelajahinya.
"Bangunan itu dipakai kalau ada acara besar, tapi kalau nggak ada acara ya bisa dipakai foto-foto," kata Ival, seorang pengunjung yang sudah beberapa kali ke kelenteng ini.
Sementara di sisi barat ada jejeran pohon rimbun dengan deretan bangku-bangku taman hasil dari donasi para umat Konghucu. Ada juga fasilitas sewa kostum untuk wisatawan yang ingin bergaya ala bangsawan dan putri Tionghoa.
Saya malah memuji semangat toleransi antar umat beragama di Kelenteng Sam Poo Kong. Meskipun ini kelenteng, mereka menyediakan musala untuk wisatawan muslim salat di dekat pintu masuk kelenteng.
Keberadaan musala ini memang perlu, mengingat Cheng Ho merupakan salah satu tokoh muslim dalam sejarah dunia. Tentunya, akan ada banyak wisatawan muslim yang berkunjung ke tempat ini.
(Fitraya Ramadhanny/Fitraya Ramadhanny)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau