Douglas MacArthur adalah jenderalnya jenderal dalam militer Amerika, bintangnya sampai 5 bukan hanya 4. Dahulu, MacArthur, terpaksa mundur ke Papua setelah digempur tentara Jepang di Filipina. Tidak berapa lama, ia menaklukkan markas Jepang di Papua, dan membuat pangkalan militer di Sentani.
Penaklukkan itu pun dikenang dengan keberadaan Monumen MacArthur di lokasi yang dikenal dengan Ifar Gunung. Usai perang, markas MacArthur pun beralih fungsi menjadi markas TNI atau yang disebut juga Resimen Induk Kodam (Rindam) XVIII Trikora.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Monumen ini sudah ada dari saat Perang Dunia tahun 1940-an," ujar pemandu sekaligus penjaga Monumen MacArthur, Hans Yambeyabdi kepada detikTravel.
Di dalam monumennya pun tertulis, kalau markas pasukan sekutu didirikan di tempat tersebut pada tahun 1944. Dari sana, MacArthur mengatur strategi untuk menaklukkan dominasi Jepang di Asia Pasifik.
Selain monumen, terdapat juga kursi sederhana yang dahulu digunakan oleh Jenderal MacArthur untuk melihat Danau Sentani dari kejauhan. Dari sana, pengunjung dapat menyaksikan keindahan yang sama seperti dilihat MacArthur.
Uniknya, pengunjung masih dapat melihat foto-foto peninggalan MacArthur di sebuah rumah kecil yang terletak tidak jauh dari monumen. Dari foto, tampak jelas kalau jenderal yang terkenal suka mengisap pipa memang bermarkas di Sentani.
"Monumen ini ada di bawah Kemendikbud, siapa saja boleh datang ke sini," jelas Hans.
Namun berhubung Monumen MacArthur berada dalam komplek Rindam Jaya, pengunjung yang mau datang ke sini harus terlebih dulu meminta izin dan menunjukkan KTP di gerbang masuk komplek Rindam.
Sulit dipercaya memang, kalau jenderal kenamaan AS pernah singgah ke Indonesia, bahkan sempat tinggal di Papua. Bagi Anda yang menggemari sejarah, agaknya perlu mampir ke Monumen MacArthur di Ifar Gunung, Sentani, Papua.
(shf/Azhari Harahap)
Komentar Terbanyak
Turis Lebih Tertarik ke Malaysia, Indonesia Tidak Kalah Indah tapi...
Viral King Abdi Nggak Dikasih Makan Saat Naik Batik Air, Ini Kata Netizen
Pariwisata Indonesia Kalah Pamor dari Malaysia, Masalahnya Bukan di Angka tapi...