Horas! Pulang Kampung ke Medan, Enaknya Jalan-jalan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Kampung Halamanku

Horas! Pulang Kampung ke Medan, Enaknya Jalan-jalan

Kurnia Yustiana - detikTravel
Kamis, 02 Jul 2015 18:50 WIB
Horas! Pulang Kampung ke Medan, Enaknya Jalan-jalan
(indonesia.travel)
Medan - Pulang kampung ke Medan di Sumatera Utara tentunya tak komplit tanpa jalan-jalan. Kota ini mempunyai banyak pilihan tempat liburan yang bisa bikin bahagia. Mulai dari wisata sejarah sampai kuliner, semua lengkap!

Ibukota Sumatera Utara ini sudah menjadi tujuan wisata baik turis lokal maupun mancanegara. Selama di Medan, traveler bisa liburan bareng keluara sambil wisata dan menikmati pesona kebudayaan yang ada di sana.

Dirangkum detikTravel, Kamis (2/7/2015) berikut 7 tempat wisata yang asyik dikunjungi ketika pulang kampung ke Medan:

1. Istana Maimun

(Risa Alda Hatriani/d'Traveler)
Istana Maimoon atau Istana Maimun menjadi salah satu destinasi wisata sejarah utama di Medan. Istana ini bisa ditemukan di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Deli.

Ketika berkunjung ke istana, Anda bisa mengenal lebih jauh jejak peninggalan pemerintahan Kesultanan Deli. Bangunan ini didirikan tahun 1888 dengan arsitektur gabungan antara Islam, Spanyol, Melayu, India dan Italia.

Luasnya mencapai 2.772 m2 dengan 30 ruangan. Istana Maimun ini memang sempat terbengkalai, namun telah kembali indah setelah direnovasi sekitar tahun 2012 lalu. Untuk memasuki istana, dikenakan biaya sekitar Rp 10 ribu per orang.

2. Masjid Raya Al Mashun

(Titry Frilyani/d'Traveler)
Kalau Aceh punya Masjid Baiturrahman, Medan punya Masjid Raya Al Mashun yang begitu indah dan sarat dengan sejarah masa lampau. Masjid ini dibangun sejak tahun 1906 oleh Sultan Ma'moen Al Rasyid dan merupakan yang tertua kedua di Medan.

Masjid Raya Al Mashun telah menjadi salah satu ikon Kota Medan. Masjid tersebut tampak begitu megah dengan arsitektur bergaya Spanyol, India dan Timur Tengah. Keren!

Setiap bulan Ramadan, masjid megah ini menyediakan bubur sup campur anyang hingga 900 porsi. Traveler yang mudik sebelum Lebaran pun jadi bisa mencoba bubur lezat yang sudah menjadi tradisi ini.

3. Merdeka Walk

(Fitraya/detikTravel)
Selain berkunjung ke berbagai bangunan menarik, Medan juga punya tempat wisata kuliner yang siap menggoyang lidah. Salah satu yang paling populer adalah Merdeka Walk. Ini merupakan tempat nongkrong ala food court, dengan makanan tradisional Medan dan hidangan modern.

Area yang luasnya mencapai 6.600 m2 ini menjadi tempat bagi 30-an outlet makanan. Untuk hidangan modern, ada pizza, steak, sup tomyam, sushi, serta aneka minuman impor. Makanan tradisional juga ada di sini walaupun tak sebanyak makanan modern, seperti soto Medan, nasi lemak, pancake durian, sup buntut dan mie pangsit.

4. Taman Buaya Asam Kumbang

(indonesia.travel)
Ingin mencoba sensasi main ke tempat yang jadi rumah bagi lebih dari 2.000 buaya? Kalau belum, cobalah mampir ke Taman Buaya Asam Kumbang, 5 km dari pusat Kota Medan. Taman reptil di Desa Asam Kumbang ini disebut-sebut sebagai taman reptil terbesar di Indonesia!

Taman ini menyimpan sekitar 2.400 buaya yang kebanyakan adalah buaya muara. Anda akan melihat berbagai ukuran buaya, dari yang masih kecil hingga yang besar. Melihat proses pemberian makan buaya pun diperbolehkan lho.

5. Tjong A Fie Mansion

(Leonard Anthony/d'Traveler)
Dulu, Tjong A Fie merupakan seorang warga Tiongkok yang merantau ke Medan. Ia pun membuat usaha dan menjadi bangsawan di Tanah Batak itu. Tjong A Fie begitu ulet dan bisnisnya pun semakin besar, sehingga ia pun menjadi sosok legendaris di Medan.

Kini rumah Tjong A Fie di Jl Ahmad Yani terbuka untuk dikunjungi wisatawan. Bangunannya itu mirip rumah Tiongkok, lengkap dengan patung singa di sebelah kiri dan kanan. Lampion khas Tiongkok juga akan menyapa Anda saat memasuki rumah.

Ketika masuk, pengunjung serasa dibawa kembali ke masa lalu. Anda bisa sedikit lebih mengenal dan merasakan seperti apa kehidupan bangsawan di Medan ala Tjong A Fie.

6. Graha Maria Annai Velangkanni

(Merza Gamal/d'Traveler)
Gereja Graha Maria Annai Velangkanni di Jalan Sakura, sungguh unik. Kalau baru melihat sekilas, bisa jadi turis mengira bahwa bangunan tersebut adalah kuil, padahal Graha Maria Annai Velangkanni itu gereja.

Bangunan ini dibangun dengan gabungan gaya Indo-Mogul dan Hindu-Islam. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya akulturasi arsitektur Asia. Ada tiga kubah yang serupa dengan Taj Mahal, serta ornamen dan warna dinding yang mirip kuil Hindu.

Di ruang utama gereja, traveler akan melihat 12 patung rasul, patung Yesus dan kutipan Alkitab dalam tiga bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan Tamil. Aula pertemuan yang cukup besar untuk pernikahan atau pertemuan juga ada di sini. Siapa saja boleh menggunakannya.

7. Jalan Ahmad Yani

(Indonesia.travel)
Sebelum pulang dari Medan setelah Lebaran, sempatkan mampir ke kawasan Jalan Ahmad Yani untuk beli oleh-oleh. Jalan Ahmad Yani letaknya tak jauh dari Stasiun Kereta Api Medan. Cukup jalan kaki 5 menit.

Area ini bisa disebut sebagai surga belanja oleh-oleh. Bagaimana tidak, jejeran toko yang menjual kerajinan tangan dan aneka barang khas Medan ada di sini. Barang antik, ukiran tangan dari Danau Toba dan Bukit Lawang juga ada lho.

Asyiknya lagi, harga jualnya cukup ramah di kantong. Nah, sembari belanja Anda juga bisa foto-foto di kawasan ini. Banyak bangunan tua bersejarah yang tampak begitu fotogenik.
Halaman 2 dari 8
Istana Maimoon atau Istana Maimun menjadi salah satu destinasi wisata sejarah utama di Medan. Istana ini bisa ditemukan di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Deli.

Ketika berkunjung ke istana, Anda bisa mengenal lebih jauh jejak peninggalan pemerintahan Kesultanan Deli. Bangunan ini didirikan tahun 1888 dengan arsitektur gabungan antara Islam, Spanyol, Melayu, India dan Italia.

Luasnya mencapai 2.772 m2 dengan 30 ruangan. Istana Maimun ini memang sempat terbengkalai, namun telah kembali indah setelah direnovasi sekitar tahun 2012 lalu. Untuk memasuki istana, dikenakan biaya sekitar Rp 10 ribu per orang.

Kalau Aceh punya Masjid Baiturrahman, Medan punya Masjid Raya Al Mashun yang begitu indah dan sarat dengan sejarah masa lampau. Masjid ini dibangun sejak tahun 1906 oleh Sultan Ma'moen Al Rasyid dan merupakan yang tertua kedua di Medan.

Masjid Raya Al Mashun telah menjadi salah satu ikon Kota Medan. Masjid tersebut tampak begitu megah dengan arsitektur bergaya Spanyol, India dan Timur Tengah. Keren!

Setiap bulan Ramadan, masjid megah ini menyediakan bubur sup campur anyang hingga 900 porsi. Traveler yang mudik sebelum Lebaran pun jadi bisa mencoba bubur lezat yang sudah menjadi tradisi ini.

Selain berkunjung ke berbagai bangunan menarik, Medan juga punya tempat wisata kuliner yang siap menggoyang lidah. Salah satu yang paling populer adalah Merdeka Walk. Ini merupakan tempat nongkrong ala food court, dengan makanan tradisional Medan dan hidangan modern.

Area yang luasnya mencapai 6.600 m2 ini menjadi tempat bagi 30-an outlet makanan. Untuk hidangan modern, ada pizza, steak, sup tomyam, sushi, serta aneka minuman impor. Makanan tradisional juga ada di sini walaupun tak sebanyak makanan modern, seperti soto Medan, nasi lemak, pancake durian, sup buntut dan mie pangsit.

Ingin mencoba sensasi main ke tempat yang jadi rumah bagi lebih dari 2.000 buaya? Kalau belum, cobalah mampir ke Taman Buaya Asam Kumbang, 5 km dari pusat Kota Medan. Taman reptil di Desa Asam Kumbang ini disebut-sebut sebagai taman reptil terbesar di Indonesia!

Taman ini menyimpan sekitar 2.400 buaya yang kebanyakan adalah buaya muara. Anda akan melihat berbagai ukuran buaya, dari yang masih kecil hingga yang besar. Melihat proses pemberian makan buaya pun diperbolehkan lho.

Dulu, Tjong A Fie merupakan seorang warga Tiongkok yang merantau ke Medan. Ia pun membuat usaha dan menjadi bangsawan di Tanah Batak itu. Tjong A Fie begitu ulet dan bisnisnya pun semakin besar, sehingga ia pun menjadi sosok legendaris di Medan.

Kini rumah Tjong A Fie di Jl Ahmad Yani terbuka untuk dikunjungi wisatawan. Bangunannya itu mirip rumah Tiongkok, lengkap dengan patung singa di sebelah kiri dan kanan. Lampion khas Tiongkok juga akan menyapa Anda saat memasuki rumah.

Ketika masuk, pengunjung serasa dibawa kembali ke masa lalu. Anda bisa sedikit lebih mengenal dan merasakan seperti apa kehidupan bangsawan di Medan ala Tjong A Fie.

Gereja Graha Maria Annai Velangkanni di Jalan Sakura, sungguh unik. Kalau baru melihat sekilas, bisa jadi turis mengira bahwa bangunan tersebut adalah kuil, padahal Graha Maria Annai Velangkanni itu gereja.

Bangunan ini dibangun dengan gabungan gaya Indo-Mogul dan Hindu-Islam. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya akulturasi arsitektur Asia. Ada tiga kubah yang serupa dengan Taj Mahal, serta ornamen dan warna dinding yang mirip kuil Hindu.

Di ruang utama gereja, traveler akan melihat 12 patung rasul, patung Yesus dan kutipan Alkitab dalam tiga bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan Tamil. Aula pertemuan yang cukup besar untuk pernikahan atau pertemuan juga ada di sini. Siapa saja boleh menggunakannya.

Sebelum pulang dari Medan setelah Lebaran, sempatkan mampir ke kawasan Jalan Ahmad Yani untuk beli oleh-oleh. Jalan Ahmad Yani letaknya tak jauh dari Stasiun Kereta Api Medan. Cukup jalan kaki 5 menit.

Area ini bisa disebut sebagai surga belanja oleh-oleh. Bagaimana tidak, jejeran toko yang menjual kerajinan tangan dan aneka barang khas Medan ada di sini. Barang antik, ukiran tangan dari Danau Toba dan Bukit Lawang juga ada lho.

Asyiknya lagi, harga jualnya cukup ramah di kantong. Nah, sembari belanja Anda juga bisa foto-foto di kawasan ini. Banyak bangunan tua bersejarah yang tampak begitu fotogenik.

(rdy/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Kampung Halamanku
Travel Highlight Kampung Halamanku
15 Konten
Artikel Selanjutnya
Hide Ads