Belitung makin naik daun sebagai destinasi favorit wisatawan. Sudah banyak penerbangan ke sana dan sudah banyak pula, traveler yang memposting foto-foto keindahan Belitung di media sosial.
Disusun detikTravel, Kamia (30/7/2015) berikut itinerary 3 hari 2 malam untuk kamu yang mau jalan-jalan ke Belitung, yang akan dijelaskan dalam beberapa halaman berikut ini:
Β
1. Hari pertama pagi: SD Laskar Pelangi
(Sastri/detikTravel)
|
Tujuan pertama kita di pagi hari adalah replika SD Muhammadiyah Gantong yang tertera dalam novel dan film 'Laskar Pelangi'. Kamu pasti ingat, bentuk bangunan sekolahnya yang hanya terbuat dari kayu, beratapkan dan sangat sederhana. Inilah gambaran bangunan sekolahnya!
SD Muhammadiyah tersebut dibangun ketika proses syuting film 'Laskar Pelangi'. Sedangkan bangunan sekolah aslinya, ternyata sudah runtuh termakan waktu.
Meski merupakan replika, beberapa bagian replika ini diambil dari SD Muhammadiyah yang asli. Hanya ada 1 bangunan dengan 3 ruang kelas. Bagian luar didominasi warna putih dan biru, sementara bagian dalamnya ada bangku-bangku kayu yang beralaskan tanah. Kamu bisa mengintip bagian dalamnya dan meresapi bagaimana kehidupan para 'Laskar Pelangi'.
Karena terletak di Belitung Timur, butuh sekitar 1-2 jam perjalanan darat dari Kota Tanjungpandan. Kamu harus mengambil belokan ke kanan di ujung perkampungan Gantong, kemudian menyusuri tepian danau. Replika SD Muhammadiyah, yang kini dikenal sebagai SD Laskar Pelangi terletak di atas bukit pasir.
Sejak film 'Laskar Pelangi' masuk layar lebar pada 2008, tempat ini memang selalu dikunjungi wisatawan. Bangunan ini diresmikan sebagai Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi pada 27 November 2010, dihadiri oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal serta penulisnya sendiri, Andrea Hirata.
2. Hari pertama siang: Museum Kata Andrea Hirata
(Darwance Law/d'Traveler)
|
Museum Kata Andrea Hirata berdiri sejak tahun 2010. Bagi kamu yang suka dengan sastra dan doyan baca buku, maka museum ini akan bikin lupa waktu. Jelas saja, ada banyak buku tentang sastra musik, fim, seni dan novel dari berbagai negara di dunia.
Bahkan, museumnya sendiri didesain dengan cukup unik. Meski hanya rumah biasa, tapi dihiasi dengan berbagai warna dan kata-kata penyemangat seperti, 'Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpimu'.
Asyiknya lagi, Andrea Hirata suka menghabiskan waktu di museumnya dan tak segan untuk menjadi pemandu. Suasana bakal lebih seru, karena terdapat ruangan bernama Panggung Ekspresi yang menampilkan anak-anak Belitong untuk membaca puisi sampai menyanyi. Gemasnya!
Terakhir, Museum Kata Andrea Hirata memiliki kantor pos. Kamu diberikan kesempatan untuk menuliskan berbagai pesan kepada orang yang spesial pada secarik kartu pos, dan nanti staf museum akan mengirimkannya ke alamat yang dituju.
Museum Kata Andrea Hirata berlokasi di Jalan Laskar Pelangi Nomor 7 di Desa Gantong, Belitung Timur. Dari Kota Tanjungpandan, jarak tempuhnya kurang lebih dua jam naik mobil. Tiket masuknya gratis!
3. Hari pertama sore: Pantai Tanjung Tinggi
(Darwance Law/d'Traveler)
|
Ya, Pantai Tanjung Tinggi merupakan lokasi syuting film 'Laskar Pelangi' yang diangkat dari novel dengan nama yang sama. Dalam filmnya pasti kamu ingat, bagaimana Ikal dan Lintang bermain-main di pantai yang memiliki batu-batu besar. Mereka memanjat batunya dan berada di ketinggian sambil melihat lautan biru jerih di depan mata.
Sejak filmnya dirilis pada akhir tahun 2008, saat itulah Pantai Tanjung Tinggi mulai ramai wisatawan. Mereka berbondong-bondong datang untuk melihat sendiri pantainya. Selain bebatuan besar, pantainya juga memiliki hamparan pasir putih dan airnya jernih. Di sekitar pantainya pun, kini sudah banyak aneka penjaja makanan untuk wisatawan.
Pantai Tanjung Tinggi berjarak sekitar 30 km dari Tanjungpandan. Kalau naik mobil, sekitar 45 menit menuju ke sana. Kali ini, giliran kamu sendiri yang datang ke sana langsung ya. Nikmatilah sunset menawan di pantai ini.
4. Hari kedua: Island Hopping
(Sastri/detikTravel)
|
Untuk island hopping, sebenanrya sudah banyak paket wisata yang ditawarkan oleh operato tour di Jakarta atau di Belitung sana. Namun, detikTravel akan merekomendasikan pulau-pulau apa saja yang ciamik untuk dikunjungi. Sewa kapal atau boat untuk island hopping mulai kisaran Rp 400 ribu dan muat sampai 10 orang.
Point pertama untuk memulai island hopping yakni dari Pantai Tanjung Kelayang. Jaraknya sekitar 30 menit dari Kota Tanjungpandan. Dari sana, setidaknya ada 5 pulau yang bisa kamu kunjungi.
Kelima pulau tersebut, catat ya, adalah Pulau Batu Garuda, Pulau Lengkuas, Pulau Kepayang, Pulau Pasir dan Pulau Batu Berlayar. Masing-masing pulau punya keunikan tersendiri.
Pulau Batu Garuda, sesuai namanya, memiliki batu besar yang berbentuk seperti burung garuda. Itu merupakan formasi batu granit raksasa di pulaunya dengan menyerupai kepala burung garuda. Tampak satu bagian batu lainnya berbentuk seperti paruh. Tak sedikit, traveler yang memotret keunikan formasi batu granit tersebut sekalian narsis.
Kalau Pulau Lengkuas, terkenal dengan mercusuar yang menjulang setinggi 50 meter. Mercusuarnya ternyata sudah berdiri sejak tahun 1882. Kamu bisa naik ke atas mercusuarnya untuk memotret keindahan pulaunya dari ketinggian. Tapi ingat, harus dicopot alas kakinya ya!
Untuk Pulau Kepayang, asyiknya datang siang-siang. Sebab, terhampar restoran dan bangku-bangku panjang di sepanjang pesisir pantainya. Kebanyakan, paket wisata island hopping di Belitung pasti mengagendakan makan siang di sini.
Kemudian, sesuai namanya, Pulau Pasir hanya terdiri dari pasir putih yang menyembul di tengah laut. Pulau ini hanya bisa disambangi saat air laut sedang surut. Foto-foto di sini serasa foto di tengah laut.
Terakhir, Pulau Batu Berlayar. Pulau mungil ini miliki deretan batu granit raksasa yang seperti ada di Pantai Tanjung Tinggi. Dinamakan Pulau Batu Berlayar karena ada 2 batu raksasa yang berdiri vertikal, membentuk ibarat layar kapal. Karena hanya bisa didatangi sewaktu surut, pasir di pantai ini sangat halus. Perairan di sekitar pulau sangat jernih, berwarna biru kehijauan, sehingga cocok untuk berenang dan main air.
Ya, pulau-pulau kecil di Belitung seperti sudah dijelaskan tadi, memiliki hamparan pasir putih. Mau bersantai atau berjemur di tepi pantai, main air, berenang atau snorkeling, silakan...
5. Hari ketiga pagi: Warung Kopi Ake
(Sastri/detikTarvel)
|
Warung Kopi Ake bukan sembarang warung kopi. Warung Kopi Ake merupakan warung kopi tertua di Belitung yang sudah ada sejak tahun 1921. Asal tahu saja, tradisi minum kopi sangat mengakar pada kebiasaan masyarakat Belitung. Malah banyak traveler yag bilang, belum sah kalau ke Belitung tapi kalau belum minum kopinya!
Sejarahnya, warga Belitung sudah menyeruput kopi sejak Belanda datang membawa para pekerja dari Tiongkok untuk menambang timah. Sehari, mereka bisa ngopi sebanyak tiga kali, pagi, siang saat istirahat bekerja dan sore setelah pulang.
Maka tak heran, di Warung Kopi Ake terpampang potret foto-foto kehidupan masyarakat Belitung tempo dulu. Suasananya pun dipertahankan sebagaimana aslinya.
Waroeng Kopi Ake pun tidak seperti kedai kopi pada umumnya yang menjamur di Ibukota. Tak ada mesin penggiling yang modern, atau tempat bergaya industrialis nan fotogenik. Hanya ada beberapa meja dan bangku plastik. Pigura-pigura berisi foto lama dan kliping koran ditata rapi di dinding. Belum lagi, alat pembuat kopinya masih berupa teko yang sudah digunakan dari awal pertama kali warung kopi ini berdiri.
Kopi susu dan teh susu adalah minuman paling favorit. Harga kopi di sana pun bersahabat, tak lebih dari Rp 10 ribu. Silakan datangi sendiri, Warung Kopi Ake yang beralamat di Jl KV Senang 57, Tanjungpandan. Kita bisa minum kopi dan sarapan dulu sambil menunggu aneka toko oleh-oleh di dekat kawasan itu dibuka, untuk membeli buah tangan.
6. Hari ketiga siang: Mie Belitung Atep
(Sastri/detikTravel)
|
Mie Belitung Atep berbeda dengan mie pada umumnya. Sajian mie kuning ini boleh dibilang adalah hasil kreasi lokal dengan cita rasa yang disesuaikan dengan wilayah geografis Belitung yang menghasilkan makanan laut.
Siraman kuah kaldu udang dan beberapa udang rebus pun menjadi pelengkapnya. Irisan timun segar, potongan kentang rebus, tahu, tauge, dan emping melinjo juga tak ketinggalan menemani.
Rasa paling menonjol dari mie Belitung memang kuahnya. Itu Berasal dari kaldu udang asli dengan ditambahi bumbu-bumbu, kuah kental berwarna kecoklatan ini terasa manis dan gurih. Apalagi disantap selagi panas, pasti kamu bakal lahap menyeruput kuahnya.
Nama Atep, berasal dari pemiliknya, yakni Nyonya Atep. Dia hingga kini masih ikut turun tangan langsung melayani pelanggan. Wanita yang kini berusia 69 tahun ini ternyata telah berjualan mie Belitung sejak 1973.
Asyiknya lagi, harga Mie Belitung Atep bersahabat dengan isi dompet. Harganya kisaran Rp 13 ribu dan ternyata bisa dibungkus sebagai oleh-oleh. Asal, kuahnya dipisah dan tidak pakai irisan mentimun. Sampai di rumah, dihangatkan dulu sebelum dimakan.
Mie Belitung Atep beralamat di Jalan Sriwijaya, sekitar Simpang Lima Taman Kota. Sangat dekat dari Tugu Batu Satam yang menjadi ikon Tanjungpandan. Mie Belitung Atep tidak buka di cabang mana pun, jadi jangan sampai menyesal tidak mencobanya ya!
Halaman 2 dari 7
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan