detikTravel berkunjung ke sana beberapa waktu lalu. Dilihat dari depan, bentuk bangunannya lebih mirip dengan galeri seni. Ruang lobi museum pun sangat mirip dengan galeri seni dengan berbagai display yang dipasang. Sekilas museum ini seperti rumah kecil saja, tapi ternyata memanjang luas ke belakang.
Museum ini menampilkan sejarah Malang sejak zaman pra sejarah sampai modern. Ruang pertama menjelaskan aktivitas penggalian purbakala dan temuan berbagai jenis artefak di sekitar Malang. Ada diorama penggalian arkeologi bawah tanah yang dibuat kreatif dengan sungguhan menggali tanah di bawah museum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sana, kita masuk ke era kolonialisme di Malang. Bagaimana penjajah Belanda melahirkan Kota Malang, para tuan tanah dan bupati di zaman dahulu serta banyak foto-foto sejarah Malang tempo dulu.
Di abad ke-20, ditampilkanlah periode penjajahan Jepang sampai kemerdekaan. Malang juga menjadi tuan rumah kongres KNIP dan menjadi lokasi pertempuran mempertahankan kemerdekaan dalam peristiwa Bumi Hangus Malang.
Ruang terakhir berbentuk seperti ruang kelas zaman dulu dan banyak berserakan bekas aktivitas anak sekolah melukis topeng. Sepertinya museum ini sering didatangi anak sekolah saat weekdays.
Museum Malang Tempo Doeloe dikonsep seperti sebuah galeri seni. Melihat isi museum ini tidak membosankan, walaupun relatif sepi. Saat detikTravel berkunjung, justru wisatawan mancanegara sama banyaknya yang berkunjung dengan wisatawan lokal. Jadi, kalau mau tahu asal-usul Malang, pastikan museum ini masuk dalam itinerary liburan Anda!
Cara ke sana:
Museum Malang Tempo Doeloe beralamat di Jl Gajah Mada No 2, Malang. Lokasinya tidak jauh dari Tugu Bundaran Malang. Harga tiket masuknya hanya Rp 15.000, tidak mahal bukan.
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?