Mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta Pusat, rasanya traveler seakan dibawa kembali ke masa para pemuda aktif belajar dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Tidak mengapa, dahulu Museum Kebangkitan Nasional merupakan bekas sekolah kedokteran School tot Opleiding van Indische Artsen atau STOVIA.
Sebagai salah satu sekolah yang dibuat oleh pemerintah Belanda, sekolah tersebut tidak hanya berhasil menelurkan pemuda harapan bangsa, namun juga jadi tempat lahirnya organisasi pemuda pertama Indonesia yang dikenal dengan nama Budi Utomo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi traveler yang ingin membayangkan suasana dari kejadian bersejarah itu, bisa melihat Ruang Memorial Budi Utomo yang masih terjaga rapi di dalam Museum Kebangkitan Nasional. Walaupun terlihat layaknya ruang kelas, tapi tempat tersebut sangatlah bersejarah.
"Dulu di sini untuk ruang praktek operasi bedah, di sini juga didirikannya organisasi Budi Utomo," ujar pemandu Museum Kebangkitan Nasional yang bernama Sadhu kepada detikTravel, Jumat (14/8/2015)
Di ruang kelas yang lantainya bertingkat tersebut, berjajar sederetan kursi yang menghadap meja praktek. Tampak diorama seorang dosen yang tengah memperhatikan muridnya saat sedang membedah manusia di atas meja. Penerangan berupa lampu warna kuning semakin membawa suasana kembali ke masa itu.
Di bagian dindingnya tertulis berbagai informasi soal kedokteran hingga foto dan sejarah berdirinya Budi Utomo. Selain itu terlihat juga sebuah etalasa kaca dengan tengkorak manusia asli di dalamnya.
"Ini ruang untuk melakukan diskusi, rapat, semua masih asli kursinya, settingannya juga dulu seperti ini" tambah Sadhu.
Menurut cerita Sadhu, settingan yang ada di ruang kelas tersebut ditata sedemikian rupa dengan suasana saat itu. Saat mahasiswa STOVIA sedang belajar praktek, materi yang digunakan pun adalah jenazah manusia asli. Tapi itu hanya sebagian kecil cerita di samping sisi historis kelas yang menjadi tempat lahirnya Budi Utomo.
Satu ruangan setelah Ruang Memorial Budi Utomo, traveler dapat melihat suasana asrama para pemuda zaman dulu. Sederetan kasur dengan satu lemari dan satu tas koper terlihat berjajar di satu ruangan memanjang. Walau yang ada adalah replikanya, tapi begitulah kurang lebih suasananya dulu.
Di ruangan lain, traveler juga dapat melihat berbagai informasi tentang berbagai organisasi yang dibentuk untuk memperjuangkan kesetaraan dan kemerdekaan Indonesia beserta patung dan diorama. Lalu terdapat juga sebuah ruang bioskop sederhana yang memutarkan sejarah kebangkitan nasional.
Walau Indonesia tekah merdeka, namun pergerakan pemuda untuk memajukan Indonesia tidak pernah berhenti. Dengan mengunjungi Museum Kebangkitan Pemuda, traveler diajak untuk merenungkan kembali nilai-nilai perjuangan para pemuda. Yuk mampir ke dalamnya saat libur kemerdekaan!
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?