Hewan-hewan berikut bisa dibilang ajaib karena tidak ditemukan di belahan bumi lain. Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (19/8/2015), inilah 6 hewan ajaib di Taman Nasional Tangkoko:
1. Tarsius
(Gilang/ACI)
|
Hewan ini termasuk binatang yang dilindungi oleh undang-undang. Status konservasinya sendiri menurut IUCN termasuk vulnerable alias rentan untuk punah. Perdagangan hewan ini dilarang dan tidak boleh dipelihara di luar wilayah habitatnya tinggal.
Ada beragam jenis tarsius, namun yang tinggal di Tangkoko adalah jenis Tarsius Sulawesi dengan nama spesies Tarsius tarsier. Makhluk nokturnal dengan ukuran tubuh hanya sepanjang 10 cm ini bisa traveler temui di TN Tangkoko, Bitung, sekitar 2 jam perjalanan dari Manado.
2. Yaki
(Afif/detikTravel)
|
Oleh sebab itu hewan ini memiliki nama ilmiah Macaca nigra, yang berarti monyet hitam. Meskipun didominasi warna hitam, namun pantat hewan ini berwarna merah. Sungguh unik!
Namun sayang, status konservasi hewan ini masuk ke dalam golongan terancam punah akibat perburuan. Konon, masyarakat setempat gemar berburu Yaki untuk dikonsumsi dagingnya. Padahal jika dilihat, hewan ini cukup lucu untuk dibiarkan hidup bebas di alam liar.
3. Burung Maleo
(Jejak Petualang)
|
Yang unik lagi dari burung ini adalah, Burung Maleo akan mengerami telurnya dengan cara menguburkan telur-telur itu di dalam pasir yang memiliki temperatur hangat akibat dengan sumber panas bumi. Secara tidak langsung, Maleo berarti tinggal di kawasan pegunungan vulkanis yang masih aktif.
Burung Maleo yang memiliki nama ilmiah Macrocephalon maleo memiliki panjang sekitar 55 cm. Status konservasinya sendiri terancam punah karena perburuan oleh manusia. Manusia mengincar telur burung Maleo yang ukurannya 8 kali lipat lebih besar daripada telur ayam.
4. Burung Serak Sulawesi
(Sam Woods/Tropical Birding)
|
Serak Sulawesi yang masuk dalam keluarga burung hantu ini memiliki nama ilmiah Tyto rosenbergii. Status konservasinya belum begitu terancam, alias masih banyak ditemukan dengan mudah di alam. Burung ini endemik di Sulawesi dan tidak bisa ditemukan di pulau lain di Indonesia.
5. Kuskus Kerdil
(Afif/detikTravel)
|
Kuskus kerdil memiliki nama ilmiah Strigocuscus celebensis. Hewan ini endemik di Sulawesi Utara dan tidak bisa ditemukan di belahan bumi manapun.
Status konservasi hewan ini rentan untuk punah. Hal itu diakibatkan oleh maraknya perburuan dan menyusutnya luasan hutan yang menjadi hewan berkantung ini. Duh, sungguh sangat disayangkan jika hewan selucu ini terancam untuk punah.
6. Burung Srigunting Jambul Rambut
(Yash Kothiala/orientalbirdsimages.org)
|
Burung ini banyak tersebar di sepanjang semenanjung Malaysia hingga ke Sulawesi, namun khusus di Sulawesi ada ciri pembedanya yaitu memiliki iris mata berwarna putih.
Burung yang memiliki nama ilmiah Dicrurus hottentotus ini masih bisa ditemukan dengan mudah di TN Tangkoko karena statusnya belum terancam punah. Sungguh beruntung traveler jika bisa melihat hewan-hewan ini hidup bebas di alam liar.
Halaman 2 dari 7
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan