Tanggal 21 Agustus 2015, kami resmi meninggalkan Desa Ugimba. Sekitar pukul 08.00 WIT, semua tim berangkat dari home stay Adventure Carstensz di Ugimba. Tim jurnalis berjumlah dua orang, saya dan Sulung Prasetyo dari Sinar Harapan.
Kami ditemani empat pendaki, Lalu Delen Armayuda dan Bambang Suprayogi perwakilan dari Palasma (Pecinta Alam SMA Negeri 1 Mataram) serta Ali Rahman dari Mapala UI dan Ericks Rachmat yang berprofesi sebagai dosen. Kemudian, ada Arga Nugraha perwakilan dari Yayasan Somatua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
13 Porter pun menemani perjalanan kami, yang bertugas untuk mengangkut barang-barang seperti tenda dan aneka logistik. Terang saja, jarak sejauh 40-an km (ditarik garis lurus) dari Ugimba ke Basecamp Danau-danau sangatlah berat. Rutenya, juga naik turun bukit.
Sekitar 2 jam berjalan kaki, kami dihadang oleh aliran Sungai Kemabu. Arusnya kencang, dalam serta sungainya cukup lebar. Kalau memutar, bisa memakan waktu cukup lama.
"Kita memang harus naik jembatan rotan ini Mantimu namanya. Panjangnya 30 meter," ujar Hendricus.
Sesuai namanya, jembatan ini terbuat dari rotan yang membentang panjang. Jembatannya pun hanya bisa dilewati satu per satu, tidak bisa sekaligus menyeberang. Melihatnya saja, sudah bikin deg-degan.
Kemudian, satu per satu berjalan bergiliran melewati jembatannya. Setiap orang harus fokus dan berpegangan, jangan sampai tergelincir. Melihat ke bawah, arus Sungai Kemabu yang deras dan dalam bisa bikin nyali menciut.
"Di seberang jembatan ini, merupakan hutan yang sudah tidak dihuni oleh masyarakat. Dari sini, sudah pohon dan binatang saja yang kita temui," kata Hendricus.
Tiba giliran saya, jantung makin berdetak kencang. Tenang dan lihat saja ke depan. Pijakan kaki pun harus tepat, agar tidak terselip atau jatuh ke bawah.
Hap! Akhirnya sampai di seberang juga. Setelah saya, selanjutnya para porter yang berjalan melewati jembatan rotan tersebut. Kalau kami semua harus pelan-pelan, maka mereka sebaliknya.
"Jembatan ini memang mereka yang bangun. Biasanya dilewati oleh para pemuda untuk berburu masuk ke dalam hutan," terang Hendricus.
Jembatan rotan Mantimu, jadi tantangan pertama tim jurnalis mendaki Puncak Carstensz. Selanjutnya, ada tantangan lain yang tidak mudah di depan mata.
(rdy/Aditya Fajar Indrawan)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol