Kantor Luar Negeri Inggris (Foreign, Commonwealth & Development Office atau FCDO) baru-baru ini menambahkan peringatan tentang bahaya metanol di beberapa negara.
Dari imbauan tersebut, FCDO menyoroti negara seperti Ekuador, Kenya, Jepang, Meksiko, Nigeria, Peru, Uganda, dan Rusia. FCDO menyebutkan, langkah tersebut diambil setelah beberapa kejadian yang menimpa wisatawan saat berkunjung ke negara tersebut.
"Meningkatnya kasus penyakit serius dan kematian akibat minuman beralkohol yang terkontaminasi metanol di destinasi wisata populer di luar negeri," tulis imbauan FCDO dikutip dari The Independent, Kamis (23/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, peringatan tersebut hanya diterapkan pada negara-negara yang pernah melaporkan kasus keracunan metanol menimpa warga Inggris yakni Kamboja, Indonesia, Turki, Kosta Rika, Thailand, Vietnam, Laos, dan Fiji.
Metanol merupakan jenis alkohol industri yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tak berasa. Zat itu biasa ditemukan pada cairan anti beku serta pengencer cat.
Jika tertelan, metanol dapat menyebabkan kebutaan hingga kematian. Beberapa bar di destinasi wisata diketahui memotong biaya produksi secara ilegal dengan mencampurkan metanol ke dalam minuman beralkohol.
Karena itu, FCDO mengimbau warganya dan wisatawan lainnya agar membeli minuman dalam kemasan tersegel dari tempat berizin, menghindari minuman beralkohol buatan rumahan, serta waspada terhadap minuman yang disajikan dalam ember atau kendi.
Kenali Gejala Keracunan
Wisatawan juga diminta mengenali gejala keracunan metanol seperti mual, muntah, pandangan kabur, serta kebingungan yang biasanya muncul dalam waktu 12 hingga 48 jam setelah mengonsumsi minuman beralkohol.
Wakil FCDO, Hamish Falconer, menegaskan pentingnya kewaspadaan ini demi keselamatan saat berada di negara-negara tersebut.
"Keracunan metanol bisa berakibat fatal, sulit dideteksi saat minum karena gejalanya mirip dengan mabuk alkohol biasa. Ketika wisatawan menyadari bahayanya, bisa jadi sudah terlambat," ujar Falconer.
"Itulah sebabnya kami berupaya meningkatkan kesadaran publik terhadap tanda-tanda keracunan metanol dan mendorong siapa pun yang mencurigai gejala tersebut untuk segera mencari pertolongan medis. Saya juga mengimbau seluruh wisatawan memeriksa saran perjalanan serta laman Travel Aware kami sebelum berlibur," lanjutnya.
(upd/wsw)
Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia