detikTravel berkesempatan mengunjungi Museum Basoeki Abdullah minggu lalu untuk melihat secara langsung betapa dahsyatnya karya lukisan Basoeki Abdullah. Satu yang paling menarik perhatian detikTravel adalah lukisan Ratu Juliana dari Belanda yang terpampang di ruang pamer lantai satu museum.
Lukisan ini diletakkan tak jauh dengan benda-benda memorabilia dari masa kecil Pak Basoeki, termasuk sketsa karyanya saat menggambar wajah sang kakek, Dr Wahidin Sudirohusodo. Sepintas lukisannya tak ada yang spesial, sampai pemandu yang menemani detikTravel menceritakan kisah di balik lukisan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Wahyu/detikTravel)
Fadhil menjelaskan bahwa Pak Basoeki melukis karya tersebut langsung di atas kanvas, dengan mengunakan Ratu Juliana sebagai modelnya. Saat itu, sebuah prestasi yang luar biasa, mengingat seorang pemuda asal Indonesia berhasil menjuarai kompetisi melukis dalam rangka penobatan Ratu Juliana di Belanda.
Semenjak saat itu, karya Basoeki mulai terkenal dan diperhitungkan di antara seniman berbakat lainnya. Basoeki pun berkesempatan untuk berkeliling ke beragai negara di Eropa seperti Prancis, dan Italia untuk lebih mendalami melukis.
Sayangnya, lukisan Ratu Juliana yang berada di Museum Basoeki Abdullah ini bukanlah lukisan asli yang saat itu dibuat oleh Basoeki. Lukisan aslinya disimpan di Istana Kerajaan Belanda, sementara yang berada di Indonesia hanyalah salinannya, alias repro.
"Ini bukan lukisan asli, lukisan aslinya ada di Belanda. Ini karya repro, cuma ada 2 di dunia. 1 di Belanda, 1 ada di sini," ucap Fadhil.
Traveler yang tertarik untuk melihat karya-karya Basoeki Abdullah yang lain bisa langsung mendatangi Museum Basoeki Abdullah akhir pekan ini yang beralamat di Jl Keuangan Raya No 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Tiketnya cukup murah hanya sebesar Rp 2.000 saja.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Anak Turis Digigit Monyet di Ubud, Ibunya Bayar Suntikan Rabies Rp 69 Juta
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya