Orang Sunda akrab dengan istilah bancakan, kalau di Bali namanya Megibung. Bukan sekadar melahap nikmatnya aneka makanan, tapi momen kebersamaan tanpa memandang latar belakang seseorang menjadi pesan penting dalam kegiatan tersebut.
detikTravel berkesempatan mengikuti tradisi makan Megibung pada Kamis (16/10/2015). Uniknya, tradisi Megibung ini digelar di Hotel Four Points by Sheraton di Jalan Benesari, Banjar Pengabetan, Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin para tamu bisa nyaman menikmati aneka makanan dengan cara bersama-sama. Apalagi yang disiapkan di sini makanan tradisional Bali," ucap General Manager Four Points, Masri, saat berbincang santai bareng detiktravel.
Makanan dan minuman tersedia lengkap pada satu meja memanjang. Semua duduk saling bersebelahan tanpa sekat. Di depan mereka ada ragam kuliner khas Bali antara lain sop ares, jukut urab, lawa kacang dan plecing kangkung. Tentu tak ketinggalan, sambal turut memicu lidah makin meriah.
"Taste makanan bisa dirasakan oleh semuanya. Nah, tidak semua orang mengetahui Bali food. Maka itulah kami sajikan. Orang bule dan domestik pun menyukai makanan asli Bali," tutur Masri.
Megibung merupakan tradisi turun-temurun yang berlangsung sejak abad ke-17. Tradisi ini dilakukan masyarakat Karangasem yang terletak di ujung timur Bali. Megibung berasal dari kata gibung yang mendapat awalan me- (melakukan suatu kegiatan). Gibung berarti kegiatan dilakukan banyak orang, dimana saling berbagi satu dengan lainnya. Saat berlangsung Megibung, orang-orang duduk bersama sambil bertukar pikiran, berbagi cerita hingga bersenda gurau.
Megibung di Four Points dikombinasikan penampilan dua pria mementaskan Rindik atau alat musik tradisional Bali. Perangkat nada yang dimainkan dengan cara dipukul ini terbuat dari susunan bambu. Tiga perempuan menari serempak nan indah mengikuti ritme irama mengalun merdu. Seorang penarinya menyambut dan menyelipkan bunga ke telinga tiap orang di sekeliling meja makan.
"Mereka menarikan tarian sekar jagat," ucap salah satu pemain rindik.
Kata 'sekar' memiliki arti bunga harum, serta 'jagat' artinya dunia. Tari tersebut bermakna tarian bunga di taman yang harum di seluruh dunia. Tari Sekar Jagat diciptakan seniman asal Bali yaitu Swasthi Wijaya Bandem pada 1993.
Acara Megibung selesai. Namun orang-orang terlihat masih betah mengobrol. Sebagian lagi izin beranjak sembari mengajak lainnya untuk jalan-jalan menyusuri kawasan Kuta. Indahnya kebersamaan, bli!
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!