Serunya Berebut Tumpeng di Makam Syekh Jumadil Kubro, Mojokerto

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Serunya Berebut Tumpeng di Makam Syekh Jumadil Kubro, Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikTravel
Rabu, 28 Okt 2015 07:15 WIB
Perayaan haul Syekh Jumadil Kubro (Enggran/detikTravel)
Mojokerto - Mojokerto punya objek wisata religi yaitu makam Syekh Jumadil Kubro, kakek para Wali Songo. Setiap peringatan hari wafatnya ramai dengan wisatawan peziarah berebut tumpeng agung.

Peringatan Haul atau hari wafat punjer Wali Songo, Syekh Jumadil Kubro yang ke-640 di kompleks makam Troloyo, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto berlangsung meriah, Selasa (27/10/2015) sore kemarin. Ribuan warga berebut tumpeng nasi dan hasil bumi.

Menjelang petang, halaman kompleks Makam Troloyo dibanjiri ribuan warga dan wisatawan peziarah. Sebanyak 3 tumpeng agung yang sebelumnya dikirab dari Pendopo Agung Trowulan ditata persis di tengah halaman makam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah doa dilantunkan oleh ulama lokal, ribuan warga serentak menyerbu tumpeng nasi, buah dan sayur-sayuran hasil bumi, serta aneka kue pasar. Tak hanya kaum pria, ibu-ibu hingga anak kecil seakan tak mau kalah. Mereka rela berdesakan demi mendapatkan tumpeng tersebut. Tak jarang warga yang jatuh bangun di lokasi rebutan.


Kirab tumpeng (Enggran/detikTravel)

"Katanya tumpeng ini penuh barokah, ini mau saya bawa pulang untuk saya makan dengan keluarga," kata salah seorang wisatawan peziarah, Siti Khotipah (48) asal Desa Kedunglumpang, Kecamatan Mojoagung, Jombang sembari menenteng 2 bungkus nasi dan kue hasil rebutan.

Sementara panitia acara sekaligus budayawan lokal, Sri Wulung Djliteng menjelaskan, sebelum dikirab dan menjadi rebutan warga, tumpeng agung terlebih dulu didoakan oleh para alim ulama yang sudah berziarah ke makam Syekh Jumadil Kubro di kompleks Makam Troloyo. Itu lah mengapa, mayoritas masyarakat mempercayai tumpeng tersebut mengandung keberkahan hidup.

"Tumpeng itu sudah didoakan oleh para alim ulama sebelum dikirab. Mereka sowan dulu ke makam Syekh Jumadil Kubro. Ada doa khusus. Intinya meminta keselamatan, dijauhkan dari malapetaka, masyarakat Mojokerto diberi kesehatan dan panjang umur," ungkapnya.


Berebut tumpeng (Enggran/detikTravel)

Lantas apa makna ketiga tumpeng agung tersebut? Lebih jauh Djilteng menuturkan, selain untuk memeriahkan peringatan Haul Syekh Jumadil Kubro yang ke-640, penyajian tumpeng nasi, aneka hasil bumi, dan kue pasar kepada masyarakat ini tentunya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Kalau aneka jajan pasar itu menjadi simbol keberagaman bangsa kita, ada yang kaya, miskin, dari berbagai suku, kita harus bersatu demi kerukunan bersama," ujarnya.

Hanya dalam hitungan menit, ketiga tumpeng agung habis diserbu warga. Terlihat sejumlah perempuan yang tak kebagian tumpeng asyik memakan nasi yang tersisa di wadah tumpeng tersebut. Bahkan beberapa diantara mereka ada yang menyuapi anaknya dengan nasi tersebut.


Tumpeng ini simbol keberkahan hidup (Enggran/detikTravel)

Selain tumpeng agung, sebanyak 7 air dalam wadah kendi tempat minum dari tanah liat yang dibakar juga menjadi rebutan warga. Sama dengan tumpeng agung, air di dalam kendi itu juga dipercaya masyarakat mengandung keberkahan hidup.

"Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Angka pitu (tujuh) agar mendapat pitulungan (pertolongan) dari Allah SWT," pungkasnya.

Syekh Jumadil Kubro yang memiliki nama asli Jamaluddin Hussein Al Akbar kakek dan buyut para Wali Songo yang menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa. Ulama yang lahir sekitar tahun 1270 masehi adalah putera Ahmad Syah Jalaluddin, bangsawan dari Nasrabad di India, dan keturunan langsung Nabi Muhammad SAW dari garis keturunan Imam Jafar Sidiq. Dia menyebarkan agama Islam di Asia Tenggara dan Majapahit sekitar abad ke-14 masehi.

Setelah wafat, Syekh Jumadil Kubro dipercaya dimakamkan di komplek Makam Troloyo. Sampai saat ini, makam ulama besar ini tak pernah sepi dari para peziarah.


Mengambil nasi yang tersisa (Enggran/detikTravel)

(rdy/fay)

Hide Ads