Mengenal Suku Bajo, Sang Pengembara Laut dari Sulawesi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Suku Bajo, Sang Pengembara Laut dari Sulawesi

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 27 Nov 2015 18:50 WIB
Pak Udin yang merupakan orang Bajo (Randy/detikTravel)
Morowali - Sebagai bangsa yang kaya budaya, Indonesia memiliki banyak suku bangsa di berbagai daerah nusantara. Jika kebetulan mampir ke Pulau Sulawesi, traveler bisa menjumpai Suku Bajo yang dikenal sebagai pengembara laut.

Identitas pelaut tangguh memang melekat pada Suku Bajo. Bayangkan saja, bahkan anak-anak Suku Bajo dapat menyelam lama dan mencari ikan di laut tanpa menggunakan alat selam yang memadai. Itulah Suku Bajo.

Hidup berpindah-pindah dan tinggal di atas laut, menjadikan Suku Bajo tersebar di berbagai daerah nusantara, seperti Sulawesi, Flores, Maluku, hingga Papua. detikTravel pun sempat mampir ke perkampungan Suku Bajo di Sombori, Sulteng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat kapal mulai mendekati Desa Mbogita di Sombori, perlahan tampak sebuah perahu kayu sederhana yang menghampiri kapal. Beralaskan terpal sederhana dan didorong oleh dayung kayu, tampak satu anggota keluarga Bajo.

Adalah Udin, nama dari sang pemilik perahu kayu sederhana tersebut. Sebagai Suku Bajo, ia memang hidup dan tinggal di atas perahu satu-satunya itu. Laut adalah rumah mereka.

"Saya hidup d perahu ini sudah 8 tahun dari 2007," ujar Pak Udin saat diwawancarai detikTravel, Minggu (22/11/2015)


Keluarga Pak Udin (Randy/detikTravel)

Selain Pak Udin, di atas perahu tersebut juga terlihat kedua putranya yang masih kecil-kecil, beserta sang istri tercinta. Namun menurut cerita Pak Udin, beliau memiliki empat orang putra.

Di bagian depan perahu, Pak Udin kelihatan begitu gagah mendayung perahu. Sebagai kepala keluarga dan nakhoda kapal, Pak Udin adalah tumpuan utama keluarga. Di tengah perahu juga terlihat sebuah terpal sederhana yang berfungsi sebagai pelindung dari ganasnya matahari.

Sedangkan di bagian belakang, tampak peralatan masak tradisional yang menggunakan kayu bakar. Selain bertugas untuk memasak, sang istri juga memiliki dayung kayu. Sesekali sang istri juga membantu Pak Udin mendayung.


Sang istri di dapur (Randy/detikTravel)

Ketika ditanya, Pak Udin memang sudah terbiasa tinggal di atas perahu. Walau hidup sederhana, ia mengaku ingin sebuah mesin motor untuk mendorong kapalnya.

"Kita ini gak punya rumah, ini kita mesin saja gak punya ini, jauh-jauh kita mendayung. Kalau masuk saya apa itu, lebih baik mesin, untuk perahu pak," curhat Pak Udin.

Selama ini para Suku Bajo memang hidup sederhana dan apa adanya. Sekiranya pihak pemerintah daerah juga dapat melestarikan kelangsungan hidup Suku Bajo dengan sebaik-baiknya.

Sekiranya traveler tidak hanya dapat mengagumi keindahan Sombori di Morowali, namun juga menyaksikan kearifan budaya Suku Bajo. Dari mereka kita dapat belajar banyak tentang kehidupan.


Pak Udin dan keluarganya (Randy/detikTravel)



(rdy/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads