Buton -
Kabupaten Buton di Sulawesi Tenggara punya banyak destinasi wisata keren yang bikin liburan makin seru. Dari sekian banyak tempat wisata, ada 8 tempat yang wajib dikunjungi.
Mulai dari Kampung Bajo yang unik hingga berbagai tempat wisata alam yang indah, bisa ditemukan di Kabupaten Buton dan sekitarnya. Disusun detikTravel, Selasa (15/12/2015), berikut 8 tempat wisata yang wajib dikunjungi saat liburan ke Buton bagian pertama:
1. Kampung Bajo
(Kurnia/detikTravel)
|
Suku Bajo dikenal sebagai pengembara lautan yang handal. Mereka membuat perkampungan sendiri yang agak terpisah dari pemukiman di daratan. Pemukiman ini ada di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Desa Kondowa, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton.
Dari daratan utama, ada jalan yang dibuat untuk mencapai perkampungan suku Bajo. Kampung Bajo yang satu ini tampak tertata rapi di atas air laut yang jernih. Untuk transportasinya kebanyakan menggunakan perahu, tapi ada juga yang melintas naik motor di jalan utama.
Berjumpa langsung dengan suku Bajo pun bisa menjadi pengalaman liburan yang menyenangkan. Traveler bisa melihat bagaimana aktivitas sehari-hari suku pengembara lautan itu. Jika ingin foto-foto pun boleh, tapi hati-hati agar kamera tak jatuh ke laut.
2. Gua Langalu
(Kurnia/detikTravel)
|
Mau trekking seru di dalam gua di Buton? Datang saja ke Gua Langalu. Gua tersebut bisa ditemukan di Desa Malaoge, Kecamatan Lasalimu Selatan. Ada banyak lorong sekali lorong di dalam peru gua ini, tapi baru beberapa saja yang bisa dilewati wisatawan.
Pada salah satu ujung lorong, ada batuan yang berbentuk unik. Penduduk setempat menyebutnya sebagai Batu Kabah, karena bentuknya mirip dengan Kabah di Arab Saudi. Ada pula batu-batu kecil yang mirip dengan kue onde-onde di sekitar Batu Kabah.
3. Danau Udang Merah
(Kurnia/detikTravel)
|
Danau Udang Merah di Desa Mopano, Kecamatan Lasalimo Selatan, Buton menjadi habitat udang merah yang dianggap sakral oleh warga lokal. Udang yang tinggal di sini warnanya benar-benar merah seperti cabai dan berkembang biak secara alami tanpa campur tangan manusia. Udang yang sama persis pun sulit ditemukan di tempat lain.
Tidak ada yang tahu pasti dari mana udang merah berasal. Yang pasti, siapa saja tidak boleh sembarangan mengambil udang dari danau tanpa seizin tetua desa. Jika mengambil tanpa izin, diyakini akan ada bahaya yang menimpa orang tersebut.
Traveler boleh memegang udang merah, tapi hanya sebentar saja dan tentu jangan dibawa pulang. Selain itu, selama wisata di danau juga tidak boleh berenang.
4. Pantai Koguna
(Kurnia/detikTravel)
|
Di dekat Danau Udang Merah, ada Pantai Koguna yang begitu menawan. Pantai itu belum ramai oleh wisatawan, sehingga saat berkunjung ke sini rasanya seperti punya pantai pribadi.
Pantai Koguna berpasir putih halus dan saat siang hari, air pantainya seperti punya dua warna yaitu hijau dan biru. Ombaknya cukup tenang dan tidak berbahaya untuk berenang. Kalau ingin duduk-duduk menikmati pemandangan, sudah tersedia gazebo di tepi pantai.
Suku Bajo dikenal sebagai pengembara lautan yang handal. Mereka membuat perkampungan sendiri yang agak terpisah dari pemukiman di daratan. Pemukiman ini ada di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Desa Kondowa, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton.
Dari daratan utama, ada jalan yang dibuat untuk mencapai perkampungan suku Bajo. Kampung Bajo yang satu ini tampak tertata rapi di atas air laut yang jernih. Untuk transportasinya kebanyakan menggunakan perahu, tapi ada juga yang melintas naik motor di jalan utama.
Berjumpa langsung dengan suku Bajo pun bisa menjadi pengalaman liburan yang menyenangkan. Traveler bisa melihat bagaimana aktivitas sehari-hari suku pengembara lautan itu. Jika ingin foto-foto pun boleh, tapi hati-hati agar kamera tak jatuh ke laut.
Mau trekking seru di dalam gua di Buton? Datang saja ke Gua Langalu. Gua tersebut bisa ditemukan di Desa Malaoge, Kecamatan Lasalimu Selatan. Ada banyak lorong sekali lorong di dalam peru gua ini, tapi baru beberapa saja yang bisa dilewati wisatawan.
Pada salah satu ujung lorong, ada batuan yang berbentuk unik. Penduduk setempat menyebutnya sebagai Batu Kabah, karena bentuknya mirip dengan Kabah di Arab Saudi. Ada pula batu-batu kecil yang mirip dengan kue onde-onde di sekitar Batu Kabah.
Danau Udang Merah di Desa Mopano, Kecamatan Lasalimo Selatan, Buton menjadi habitat udang merah yang dianggap sakral oleh warga lokal. Udang yang tinggal di sini warnanya benar-benar merah seperti cabai dan berkembang biak secara alami tanpa campur tangan manusia. Udang yang sama persis pun sulit ditemukan di tempat lain.
Tidak ada yang tahu pasti dari mana udang merah berasal. Yang pasti, siapa saja tidak boleh sembarangan mengambil udang dari danau tanpa seizin tetua desa. Jika mengambil tanpa izin, diyakini akan ada bahaya yang menimpa orang tersebut.
Traveler boleh memegang udang merah, tapi hanya sebentar saja dan tentu jangan dibawa pulang. Selain itu, selama wisata di danau juga tidak boleh berenang.
Di dekat Danau Udang Merah, ada Pantai Koguna yang begitu menawan. Pantai itu belum ramai oleh wisatawan, sehingga saat berkunjung ke sini rasanya seperti punya pantai pribadi.
Pantai Koguna berpasir putih halus dan saat siang hari, air pantainya seperti punya dua warna yaitu hijau dan biru. Ombaknya cukup tenang dan tidak berbahaya untuk berenang. Kalau ingin duduk-duduk menikmati pemandangan, sudah tersedia gazebo di tepi pantai.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Turis Lebih Tertarik ke Malaysia, Indonesia Tidak Kalah Indah tapi...
Viral King Abdi Nggak Dikasih Makan Saat Naik Batik Air, Ini Kata Netizen
Pariwisata Indonesia Kalah Pamor dari Malaysia, Masalahnya Bukan di Angka tapi...