Mengisi liburan sambil melihat langsung proses pembuatan alat musik tradisional tentu menyenangkan. Di Jalan Pancasan, Kelurahan Pasirjaya, Kota Bogor ada Gong Factory yang bisa dikunjungi. Kalau dari Kebun Raya Bogor jaraknya sekitar 2 kilometer.
detikTravel berkunjung ke Gong Factory dalam rangkaian acara Jalan-jalan Seru Bogor bersama Ezytravel pada Rabu (16/12/2015) kemarin. Pabrik ini memproduksi gong dan perangkat alat musik gamelan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Kurnia/detikTravel)
Gong Factory terbuka untuk traveler yang ingin membeli atau sekadar melihat proses pembuatannya. Pabrik alat musik tersebut rupanya sudah ada di Bogor sejak 3 abad yang lalu lho!
"Sudah 370 tahun. Saya generasi keenam," ujar Sukarna (91), pemilik Gong Factory.
Ia mengatakan bahwa pabrik pertama kali buka ketika zaman kolonial Belanda. Kemudian usaha ini diteruskan secara turun temurun. Bahan yang digunakan adalah timah dan tembaga, yang diproses secara tradisional tanpa menggunakan mesin.
(Reno/detikTravel)
"Ada dua tahap, pertama peleburan timah dan tembaga. Kedua baru proses pemaluan atau penempaan, dibakar, dipalu," kata seorang karyawan Gong Factory.
Proses pembuatan alat musik ini tidak mudah dan butuh waktu lama. Pembuatan satu set gamelan yang berkualitas misalnya, bisa memakan waktu sampai satu bulan. Harga jual satu set gamelan mencapai sekitar Rp 50 juta hingga Rp 60 juta.
Tapi kalau ingin membeli gong saja pun diperbolehkan. Harga jual biasanya dihitung berdasarkan berat. Satu kilogramnya dijual seharga Rp 2,5 sampai Rp 3,5 juta. Semakin besar dan berat sebuah gong, maka harganya pun makin mahal.
(Reno/detikTravel)
Biaya yang dikeluarkan untuk membeli gong di sini, sebanding dengan kualitasnya. Kualitas alat musik bikinan Gong Factory ini bisa dibilang jempolan. Penjualannya pun tak hanya terbatas di Indonesia tapi sudah mencapai level mancanegara.
Turis asing juga banyak yang berkunjung ke Gong Factory untuk melihat langsung pembuatan gong dan perangkat gamelan. Setelah berkunjung, banyak yang tertarik membeli gong untuk oleh-oleh.
"Hari Sabtu pernah orang asing datang 3 mobil, sekitar 15 orang. Mereka ke sini melihat pembuatannya. Pas pulang, beli buat oleh-oleh," tutur Sukarna.
Nah, traveler yang penasaran ingin melihat langsung cara pembuatan gong, bisa datang ke pabrik setiap hari kecuali Jumat. Pabrik buka dari pagi hingga sekitar pukul 16.00 WIB.
(krn/sst)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour