Di tengah gempuran budaya Barat, masih ada pengrajin yang melestarikan kesenian asli Indonesia berupa wayang golek. Salah satu tempat di mana traveler bisa melihat aneka wayang golek dan bagaimana para proses pembuatannya adalah di Sanggar Tumaritis.
Sanggar itu adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproduksi wayang golek dari bahan kayu. Sanggar Tumaritis bisa ditemukan di kawasan Lebak Kantin, RT 02/06, Kota Bogor. Hari Rabu (16/12/2015) kemarin, detikTravel pun datang ke sana dalam acara Jalan-jalan Seru Bogor bersama Ezytravel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Kurnia/detikTravel)
Begitu memasuki sanggar, terlihat banyak sekali wayang golek yang menggambarkan berbagai tokoh dalam dunia pewayangan. Kain batik dengan berbagai motif tradisional juga tampak melekat di tubuh wayang golek. Wayang yang ada dibuat dari kayu pohon yang tumbuh di Tanah Air.
"Yang dipakai kayu astonia, kayu albasia, ya dari Indonesia," ujar Dase, pemilik Sanggar Tumaritis.
Untuk kayu astonia yang dipakai untuk membuat wayang golek, banyak diperoleh dari daerah Cikotok di Banten. Bahan yang sudah ada di sanggar kemudian dipilih dan mulai diukir hingga membentuk wayang golek. Proses pengukiran balok kayu ini bisa langsung dilihat wisatawan di salah satu sisi sanggar.
(Kurnia/detikTravel)
"Awalnya motong kayu, dibentuk balok tebalnya 10-12 cm, panjang sekitar 20 cm tergantung karakternya. Diukir, dihaluskan, baru dicat. Sudah itu baru pakaiannya," ujar Atin Supriatin (55), seorang pengrajin wayang golek.
Pembuatan satu wayang golek hingga selesai memakan waktu sekitar 1 minggu. Harga jualnya tergantung dari kualitas kayu yang digunakan. Mulai dari Rp 350 ribu hingga di atas Rp 550 ribu.
Selain karakter pewayangan, Sanggar Tumaritis juga menerima pesanan wayang golek custom. Para pemesan bisa meminta pengrajin untuk membuat wayang dengan karakter siapa saja, misalnya diri sendiri ataupun sang kekasih.
(Kurnia/detikTravel)
Pengrajin yang ahli di sini sebisa mungkin akan membuat wayang golek dengan wajah mirip seperti karakter yang dipesan. Untuk wayang golek custom, harganya lebih mahal yaitu sekitar Rp 3,5 juta. Baik wayang golek karakter kisah pewayangan atau yang custom, sama-sama asyik dijadikan suvenir.
Wayang golek yang diproduksi sanggar ini sudah teruji kualitasnya dan pembelinya tak hanya masyarakat Indonesia saja. Banyak juga pesanan yang datang dari berbagai negara.
"Ekspor sudah ke Eropa. Belanda sudah banyak, Rotterdam, Amsterdam," ucap Dase.
Wisatawan yang berkunjung ke sanggar juga cukup ramai, baik turis lokal maupun mancanegara. Selama kunjungan, biasanya Dase akan menemani turis sambil memberikan berbagai informasi menarik terkait wayang golek. Pulang dari sanggar pun dijamin pengetahuan tentang kesenian Indonesia yang satu itu makin bertambah!
(Kurnia/detikTravel)
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!