Al Quran Ratusan Tahun di Alor yang Tak Rusak Dilalap Api

Alor - Di Alor ada Al Quran peninggalan Kesultanan Ternate yang usianya mencapai ratusan tahun. Kabarnya, kitab suci itu tetap utuh meski telah dilalap api.

Jalan-jalan ke Pulau Alor di NTT, turis tak hanya bisa menikmati keindahan bawah lautnya tapi juga wisata religi. Ada Situs Al Quran Tua yang bisa dikunjungi di Kecamatan Alor barat Laut, Kabupaten Alor. detikTravel berkunjung ke sana dua pekan lalu.

Di sana, tersimpan Al Quran dari kulit kayu yang ditulis tangan. Belum diketahui pasti kayu apa yang digunakan dan tahun berapa kitab suci itu dibuat. Tapi beberapa sumber mengatakan kalau Al Quran sudah dibuat ratusan tahun sebelum dibawa ke Alor dan bisa dibilang yang tertua di Asia.

(Kurnia/detikTravel)

Al Quran dibawa ke Alor oleh Iang Gogo dari Kesultanan Ternate sekitar tahun 1519, dalam misi penyebaran agama Islam. Iang Gogo kemudian menetap di Alor dan Al Quran dijaga turun temurun oleh keturunannya.

Sekitar tahun 1982, terjadi kebakaran yang melanda rumah tempat penyimpanan Al Quran. Seisi rumah termasuk benda-benda peninggalan Iang Gogo semuanya ludes, tapi tidak dengan Al Quran. Padahal kitab itu hanya disimpan di dalam kotak kayu biasa.

(Kurnia/detikTravel)

"Tahun 1982 terjadi kebakaran. Waktu kebakaran Al Quran dikasi masuk sini (kotak kayu) dikasi tali, digantung. Tapi tidak terbakar, masih bagus," kata Nurdin Gogo, generasi ke-14 dari keluarga Iang Gogo.

Ia mengatakan bahwa Al Quran disimpan di dalam kotak kayu dan digantung di salah satu sisi rumah. Al Quran masih terlihat bagus usai kebakaran melanda dan masih terjaga hingga sekarang di rumah Nurdin Gogo. Ayat-ayat Al Quran masih terlihat jelas, hanya bagian sampulnya saja yang kini tampak usang.

(Kurnia/detikTravel)

Nurdin mengatakan bahwa banyak wistawan dari luar Alor yang datang ke rumahnya untuk melihat Al Quran kulit kayu itu. Nurdin akan menyambut dengan baik siapa saja yang datang dan tak segan menceritakan sejarah kitab tersebut.

"Kebanyakan pengunjung datang semata-mata karena Al Quran," ujar Nurdin.

(Kurnia/detikTravel)

Selain bisa mengetahui kisah Al Quran kulit kayu yang unik, wisatawan yang datang dapat juga ziarah ke makam keturunan raja Alor dan berkunjung ke Masjid Babussholah. Letaknya berada di dekat rumah Nurdin.

Babussholah sendiri merupakan masjid yang tertua di Alor. Tapi bentuknya kini tampak lebih modern karena telah beberapa kali direnovasi.

(Kurnia/detikTravel) (krn/aff)