Siap-siap sediakan biaya lebih saat traveling ke Papua. Ini biaya untuk membeli aneka suvenir, yang rasa-rasanya sulit ditemukan di tempat lain. Bisa dipakai atau dipajang, yang pasti bikin orang-orang lain bakal penasaran.
Suvenir Papua yang unik-unik ini bisa dibeli dibanyak toko suvenir, dari di Jayapura, Wamena dan Timika. Disusun detikTravel, Kamis (3/3/2016) berikut 5 suvenir unik dari Papua:
(Sastri/detikTravel)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koteka adalah alat pembungkus kelamin pria tradisional khas Papua dan suvenir unik paling populer. Biasanya, digunakan oleh Suku Dani dan Moni di kawasan Pegunungan Tengah seperti di Wamena. Koteka dibuat dari labu yang dipanaskan, silakan baca cara pembuatannya selengkapnya di sini.
Koteka, memudahkan para pria Papua bergerak leluasa di hutan. Ukurannya beragam, ada yang panjang dan lurus atau melengkung. Kabarnya, makin besar ukurannya maka makin terpandang juga derajat pria yang menggenakan kotekanya.
Di Wamena, Jayapura atau Timika, suvenir berua koteka mudah ditemukan. Jika biasanya polos alias tidak berwarna, maka yang dijadikan suvenir sudah beragam warnanya. Ada yang dihias atau ditambahkan bulu-bulu burung.
Harganya beragam, biasanya mulai dari Rp 20-30 ribuan. Yang harus diperhatikan saat membawa pulang koteka, yakni Anda harus betul-betul menjaganya. Koteka mudah patah jika terbentur barang-barang lain.
(Keken/dTraveler)
2. Noken
Noken merupakan tas tradisional yang digunakan para wanita di seluruh daerah Papua. Noken terbuat dari serat kulit kayu yang sangat elastis dan kuat. Noken pun ukurannya beragam, ada yang kecil sampai besar.
Noken digunakan oleh wanita Papua untuk mengangkut barang. Macam-macam barangnya, dari sayur mayur, ubi, kayu sampai babi. Bahkan, noken juga dipakai untuk menggendong anak.
Memakai noken tidak seperti memakai tas yang diselempangkan. Para wanita Papua, memakai noken dengan menahannya memakai dahi mereka. Asal tahu saja, barang-barang yang dibawa mereka, beratnya bisa mencapai belasan kilogram!
Noken punya banyak warna, tidak melulu cokelat terutama yang dijadikan suvenir. Hargan noken pun tak mahal, mulai dari Rp 20 ribuan.
(Afif/detikTravel)
3. Kalung taring babi
Khusus di Wamena, ada satu benda yang jadi ciri khas masyarakatnya yakni kalung taring babi. Ya, di ujung kalungnya terdapat taring babi yang bentuknya melengkung dan berwarna putih.
Itu sudah menjadi aksesoris bagi pria suku Dani atau Moni yang mendiami Wamena. Taring babinya diambil dari babi-babi hutan yang diburu di dalam hutan. Dagingnya untuk disantap, lalu taringnya untuk aksesoris.
Kalung taring babi pun dijual. Di Wamena, silakan cari toko-toko suvenir atau mampirlah ke Pasar Kota Wamena di pusat Wamena. Di Jayapura atau Timika juga banyak, dibanderol dari harga Rp 50 ribu.
(Thinkstock)
4. Tengkorak buaya
Suvenir yang satu ini bikin sedikit bulu kuduk bergidik. Inilah suvenir unik dari Papua yang berupa tengkorak buaya!
Di toko suvenir di Timika, banyak dijual tengkorak buaya ini. Harganya mulai dari Rp 300 ribu-an. Menurut salah satu penjual yang tidak mau disebutkan namanya, tengkorak-tengkorak buaya tersebut didapat dari suku yang tinggal di kawasan pesisir atau di pinggiran rawa.
Memang, masih banyak buaya yang hidup di Papua. Suku-suku yang disebutkan tadi, juga memburu buaya untuk dimakan.
(Afif/detikTravel)
5. Kapak batu
Beragam senjata suku-suku yang mendiami kawasan Pegunungan Tengah Papua, juga dijual sebagai suvenir. Selain panah dan tombak, senjata yang mungkin jarang Anda lihat adalah kapak batu.
Kampaknya terbuat dari batu dengan bagian ujungnya yang sedikit lancip. Kegunaannya digunakan untuk berperang dan sebagai perkakas rumah tangga. Mungkin bisa dibilang, senjata ini sudah amat tradisional.
Untuk suvenir, kapak batu dihiasi anyaman bambu dan kereng-kerang agar terlihat makin menarik. Harga kapak batu lumayan mahal, satunya dibanderol seharga Rp 250 ribu. Bisa didapatkan di Wamena!
(Afif/detikTravel) (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol